JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menunggu jadwal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Korps Alumni HMI untuk mengadakan pertemuan silaturahim.
Pertemuan tersebut untuk mengklarifikasi pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang menjadikan HMI sebagai contoh relasi kejahatan korupsi dengan orang-orang cerdas.
"Pimpinan KPK sedang menunggu jadwal dari PB HMI dan KAHMI untuk bertemu, karena sampai sekarang kami belum mendapatkan kepastian," ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief melalui pesan singkat, Selasa (10/5/2016).
Syarief mengatakan, pimpinan KPK berharap PB HMI dapat memahami bahwa KPK tidak pernah berniat untuk mendiskreditkan kredibilitas HMI. Terlebih lagi, Saut telah menyampaikan permintaan maaf kepada HMI.
Saut sebelumnya meminta maaf kepada keluarga besar HMI. Ia mengaku tidak bermaksud menyinggung HMI maupun lembaga lainnya.
Saut merasa ada kesalahpahaman atau persepsi atas pernyataanya. (baca: Saut Situmorang Minta Maaf kepada Keluarga Besar HMI)
Untuk itu, KPK akan melakukan pertemuan dengan pimpinan HMI untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Diharapkan, ke depannya, HMI bisa menjadi mitra KPK dalam pemberantasan korupsi.
"Kami (KPK) percaya, HMI sebagai salah satu pergerakan aktivis di Indonesia bisa menjadi mitra dalam upaya pemberantasan korupsi," ucap Saut.
Meski sudah meminta maaf, HMI tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, yang berlangsung anarkistis. (baca: Aksi Ricuh Tentang Saut Situmorang, HMI Rusak Fasilitas Umum dan Papan KPK)
Mereka juga melaporkan Saut ke Polri.