Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Buruh, Pahlawan Perekonomian Bangsa

Kompas.com - 02/05/2016, 22:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

"Buruh itu pahlawan perekonomian bangsa", begitu aku menulis ucapan selamat di twitter ku, seraya mengucapkan Selamat Hari Buruh Internasional 1 Mei 2016 dan berterimakasih kepada buruh.

"Dimana ada buruh, di sanalah terletak suatu bangsa," kata Evita Peron, ibu negara dari Argentina yang kukutip di gambar yang mengiringi tweet-ku itu.

Tepat pukul 09.15 wib, dari Cikeas, kediaman SBY, Presiden RI kelima, sang Ketua Umum Partai Demokrat melepas  8 pesan lewat twitternya @SBYudhoyono.

"Buruh kuat negara kuat. Buruh sejahtera rakyat sejahtera,"begitu kalimat yang menghiasi gambar bendera Merah Putih. SBY mendahuluinya dengan ucapan Selamat Hari Buruh Internasional 1 Mei 2016.

Bagaimana kita meletakkan fondasi negara dalam kaitannya dengan buruh? Buruh adalah warga negara, sama seperti saya, Anda dan kita semua.

Jajak Pendapat Kompas yang dirilis tanggal 2 Mei 2016, melaporkan ada 10 informasi penting dengan judul Saat Buruh Menagih Kehadiran Negara. Ini membuktikan buruh juga soal maha penting dalam bernegara.

SBY memberikan pesan yang meletakkan buruh dalam kerangka fondasi bernegara dalam perspektif ekonomi.

"Buruh adalah tulang punggung dan penggerak industri. Tanpa buruh, industri dan ekonomi lumpuh,"begitu ia menjelaskan.

Pertanyaannya adalah persoalan buruh selalu ada sejak awal peradaban industri dunia. Buruh dan manajemen perusahaan adalah dua sisi koin mata uang; tak dapat dipisahkan.

Keduanya bukan saling diperhadapkan untuk saling menegasikan, tetapi  dijodohkan untuk saling melengkapi membentuk kehidupan dan tata nilai.

Pesan SBY tegas menempatkan gagasan ini; "Bagi manajemen perusahaan, buruh adalah kawan seperjuangan, bukan ancaman. Jika manajemen dan buruh bersatu, perusahaan maju".

Tak cukup sampai disitu, SBY membuat dalil yang pas, "Jika manajemen mencintai dan perhatikan kesejahteraan buruh, dan buruh disiplin, produktif dan cintai perusahaannya, semuanya menang".

Sebaliknya, SBY mengingatkan bahwa para pemilik modal yang terlalu serakah dan menumpuk kekayaan tanpa batas di atas penderitaan buruh dan rakyat adalah kaum yang jahat.

Begitu pula dengan para demagog yang menghasut rakyat untuk melakukan kekerasan dan pemberontakan dengan "ideologi" pertentangan kelas, mereka sama jahatnya.

Menurut jejak pendapat Kompas , "65,1% responden menganggap ketidakpastian status buruh di perusahaan tidak bagus, hanya 24,1% yang menyatakan puas, sisanya tidak menjawab".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Diperiksa 10 Jam, Firli Klaim Bakal Taat Hukum

Diperiksa 10 Jam, Firli Klaim Bakal Taat Hukum

Nasional
Urus Penegakan Hukum jika Jabat Wapres, Mahfud: Saya Tak Bisa Hanya Jadi “Ban Serep”

Urus Penegakan Hukum jika Jabat Wapres, Mahfud: Saya Tak Bisa Hanya Jadi “Ban Serep”

Nasional
Besok, Prabowo Kampanye di Tasikmalaya, Gibran Terima Tamu Final Piala Dunia U17

Besok, Prabowo Kampanye di Tasikmalaya, Gibran Terima Tamu Final Piala Dunia U17

Nasional
KPK Duga Ada 'Pengurusan Terselubung' dalam Dugaan Suap dan Gratifikasi Wamenkumham

KPK Duga Ada "Pengurusan Terselubung" dalam Dugaan Suap dan Gratifikasi Wamenkumham

Nasional
KPU Bakal Rapat Lagi dengan Timses Paslon, Sampaikan Teknis Debat Capres-cawapres

KPU Bakal Rapat Lagi dengan Timses Paslon, Sampaikan Teknis Debat Capres-cawapres

Nasional
Prabowo Ingatkan Masyarakat Punya Kedaulatan untuk Memilih Saat Berada di Bilik Suara Kelak

Prabowo Ingatkan Masyarakat Punya Kedaulatan untuk Memilih Saat Berada di Bilik Suara Kelak

Nasional
Wapres Mar'uf Amin Sayangkan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024

Wapres Mar'uf Amin Sayangkan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024

Nasional
KPU Ungkap Alasan Debat Cawapres Didampingi Capres, Beda dari Pilpres 2019

KPU Ungkap Alasan Debat Cawapres Didampingi Capres, Beda dari Pilpres 2019

Nasional
Ma'ruf Amin Persilakan Ulama Punya Kecondongan Politik, tapi MUI Harus Netral

Ma'ruf Amin Persilakan Ulama Punya Kecondongan Politik, tapi MUI Harus Netral

Nasional
Diperiksa 9 Jam, Alex Tirta Akui Dicecar 13 Pertanyaan Terkait 'Safe House' Firli Bahuri

Diperiksa 9 Jam, Alex Tirta Akui Dicecar 13 Pertanyaan Terkait "Safe House" Firli Bahuri

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin: Pemilu Itu Adu Gagasan, Bukan Adu Gimik

Wapres Ma'ruf Amin: Pemilu Itu Adu Gagasan, Bukan Adu Gimik

Nasional
Pilih Naik Motor ke Bekasi, Anies: Kalau Naik Mobil Enggak Cukup Waktunya

Pilih Naik Motor ke Bekasi, Anies: Kalau Naik Mobil Enggak Cukup Waktunya

Nasional
Boyamin Diperiksa Dewas KPK Terkait Laporannya Terhadap Firli Bahuri

Boyamin Diperiksa Dewas KPK Terkait Laporannya Terhadap Firli Bahuri

Nasional
Bertemu di Putrajaya, Anwar Ibrahim dan Prabowo Bahas Pertahanan dan Keamanan RI-Malaysia

Bertemu di Putrajaya, Anwar Ibrahim dan Prabowo Bahas Pertahanan dan Keamanan RI-Malaysia

Nasional
Ketika Cak Imin Cerita Banyak Warga Cetak Sendiri Baliho Anies-Muhaimin...

Ketika Cak Imin Cerita Banyak Warga Cetak Sendiri Baliho Anies-Muhaimin...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com