JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menuding ada pihak luar yang mendorong agar dirinya dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera.
Menurut dia, pihak luar ini adalah lembaga-lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch dan LSM antikorupsi lainnya.
Menurut Fahri, sejumlah LSM itu memiliki cara berpikir yang sama dengan sejumlah petinggi PKS saat ini. Pemikiran itu, lanjutnya, adalah bahwa hanya merekalah pembawa kebenaran dan tidak bisa menerima perbedaan pikiran dan pendapat.
”Ketika mereka kalah berdebat substansi sama saya terkait hukum dan pemberantasan korupsi, mereka pun mendorong PKS agar memecat saya,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
(Baca juga: Fahri Hamzah Tuding Presiden PKS Lakukan Kebohongan Publik)
Secara terpisah, aktivis Indonesia Corruption Watch Donald Fariz membantah pihaknya meminta PKS agar Fahri dipecat. Dia merasa ICW tidak memiliki kewenangan apa pun untuk mengatur PKS.
"Ini bentuk kepanikan Fahri yang bakal lengser dari DPR. Sehingga menggunakan jurus mabuk menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. Seharusnya Fahri berkaca melakukan introspeksi diri, bukan malah menebar tudingan tanpa dasar dan bukti," ucap Donald.
Dia mengakui bahwa ICW bersama sejumlah lembaga antikorupsi lain sempat mengeluarkan pernyataan yang mendukung pemecatan Fahri. Pasalnya, sikap Fahri kerap berseberangan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.