Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sayidiman Suryohadiprojo
Purnawirawan TNI

Purnawirawan yang gemar menulis. Pernah menjadi Panglima KODAM XIV/Hasanuddin, Wakil Kepala Staf TNI-AD, Gubernur Lemhanas, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI di Jepang, Penasehat Presiden RI Urusan Ketahanan Nasional, serta anggota MPR RI.

Restorasi Pancasila Menuju Pembangunan Peradaban Indonesia

Kompas.com - 11/04/2016, 19:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Hasil produksi yang luas itu membuat Indonesia   berkurang kebutuhannya akan impor barang-barang produksi bangsa lain. Sebaliknya kelebihan produksi memungkinkan barang-barang hasil Indonesia di-ekspor ke negara-negara lain yang rakyatnya menyukai hasil produksi Indonesia.

Bangsa Indonesia makin mampu mengembangkan berbagai hasil kesenian yang secara asli ada dalam masyarakat dan berbagai hasil seni asing. Meliputi kesenian tari, suara, musik, melukis, sastra, kuliner dan lainnya.

Kesenian Indonesia makin dikenal dan disukai bangsa lain. Mutu kesenian dan   berbagai keindahan alam Tanah Air  membuat Indonesia mempunyai daya tarik kuat buat bangsa-bangsa lain untuk mengunjunginya, menjadikan wisata satu kegiatan dan industri yang turut memperkaya bangsa Indonesia.

Demikian pula kemampuan makin mempertinggi mutu penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta perkembangan lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi, makin banyak pemuda bangsa lain tertarik menempuh pendidikan di Indonesia. Hal itu makin memperluas jumlah umat manusia yang merasa dekat lahir batin dengan bangsa Indonesia.

Demikian pula lembaga-lembaga kesehatan yang tinggi mutunya dan makin dikenal serta diakui  kemampuannya bangsa-bangsa lain mempertinggi daya tarik Indonesia.

 Kehidupan spiritual berkembang dengan harmonis ; dengan begitu semua agama dan kepercayaan mendapat tempat yang semestinya dalam kehidupan. Hubungan antara para penganut agama dan kepercayaan adalah saling menghormati dan penuh toleransi.

Sikap yang bermusuhan antara penganut yang beda agama seperti yang sekarang masih sering terjadi sudah dapat ditinggalkan berkat Restorasi Pancasila.

Hal ini menjadikan Indonesia menonjol ketika terdapat banyak intoleransi di banyak negara, termasuk di Eropa, Amerika dan negara dengan mayoritas Islam.    

Tidak ketinggalan perkembangan Olah Raga dengan berbagai cabangnya. Indonesia mampu untuk meningkatkan performanya di berbagai pertemuan internasional, sehingga nama Indonesia makin dikenal melalui para atlitnya yang berprestasi tinggi di berbagai pertandingan tingkat regional maupun internasional, termasuk Olimpiade, Asian Games, SE Asian Games, kejuaraan tiap-tiap cabang Olah Raga di tingkat internasional maupun regional.      

Negara dan masyarakat yang makin kaya memungkinkan dibangun kemampuan pertahanan yang makin tinggi mutunya dan TNI menjadi kekuatan pertahanan yang harmonis kekuatan dan kemampuannya di darat-laut-udara.

Kemampuan produksi memungkinkan diperoleh Alutsista hasil produksi dalam negeri dan tidak ada ketergantungan pada produksi negara lain, kecuali  untuk barang-barang amat canggih yang masih harus dikuasai teknologinya.

Bersamaan dengan itu dapat dijamin mutu personil yang tinggi untuk setiap kegiatan pertahanan melalui pendidikan dan latihan yang diadakan TNI sendiri maupun melalui kerjasama negara lain.

Juga dijamin sekuriti  personil melalui pendidikan Pancasila yang bermutu dan adanya Lembaga Intelijen yang efektif sehingga gangguan dan penetrasi pihak lain dengan cara non-kekerasan (perang neo-cortex, perang psikologi) dapat ditolak secara efektif.

Ini semua memberikan jaminan untuk terwujudnya daya tangkal bangsa yang membuat pihak lain, baik bangsa lain maupun golongan , berpikir panjang sebelum berani mengganggu dan mengancam kedaulatan dan keamanan NKRI. Dan kalau toh dilakukan, pihak pengganggu akan mendapat ganjaran semestinya.

Masyarakat Indonesia makin mampu menjadikan Wawasan Nusantara kekuatan nyata sehingga bangsa Indonesia makin mampu mewujudkan Ketahanan Nasional berupa Keamanan dan Kesejahteraan dengan memanfaatkan segala sifat Tanah Air Indonesia, di daratan, lautan dan udara.

Potensi yang dimiliki Indonesia tidak lagi lebih banyak dimanfaatkan bangsa lain dan membuatnya lebih kuat dan kaya, melainkan sepenuhnya dikendalikan bangsa Indonesia sendiri untuk menjadikan  Ketahanan Nasional makin nyata.

Posisi silang Indonesia tidak lagi dikuasai bangsa lain, melainkan sepenuhnya dalam kendali bangsa Indonesia sendiri. Hal ini membuat negara lain di mana pun letaknya tertarik untuk bersahabat dan bekerja  sama dengan bangsa Indonesia yang disambut baik oleh Indonesia asalkan untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan dan perdamaian umat manusia dan tidak merugikan Indonesia.

Dengan demikian Peradaban Indonesia menjadi kenyataan yang eksis bersama  peradaban Barat, peradaban Tiongkok, peradaban Jepang dan peradaban lainnya. Makin dekat bangsa Indonesia pada tujuannya , yaitu terwujudnya Masyarakat yang Adil-Maju-Sejahtera dengan dasar Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Merdeka dan Berdaulat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com