Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Akun "Gaul" @TNIAU...

Kompas.com - 09/04/2016, 16:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Mau diputarkan lagu "Berhenti Berharap" atau "Kasih Tak Sampai"?"

Begitulah kicauan admin akun Twitter @_TNIAU ketika menjawab salah satu netizen dengan akun @maesajamil, yang mengaku ngefans dengan admin @_TNIAU.

Mau diputarkan lagu "Berhenti Berharap" atau "Kasih Tak Sampai" ? https://t.co/KpMxguSU74

— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) April 7, 2016

Ya, begitu terkadang gaya admin akun @_TNIAU ketika menjawab pertanyaan yang tidak terkait langsung dengan tugas TNI AU.

Akun itu masih menjadi perbicangan netizen di media sosial. Netizen sempat heboh membahas tweet @_TNIAU yang membalas pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet bernama @RatnaSpaet.

Akun itu semakin hari semakin populer saja. Penyebabnya, tidak lain penggunaan bahasa dalam menjawab pertanyaan yang jauh dari militeristik, humoris, gaul dan cenderung 'nyeleneh'.

Gaya komunikasi yang segar itu direspons positif oleh netizen. Siapa orang di balik akun Twitter tersebut?

Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto adalah sosok yang merancang bagaimana gaya komunikasi TNI AU di dunia maya, media sosial khususnya. Jabatan Dwi adalah Kepala Dinas Penerangan TNI AU.

"Memang saya yang bangun seperti itu. Sebab trend di luar itu gaya komunikasinya ya kayak gitu. Jadi mari kita ambil sikap begini, gimana merespons yang kontak dengan kami," ujar Dwi kepada Kompas.com saat ditemui dalam HUT ke-70 TNI AU, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).

Begitu ditunjuk sebagai Kadispenau awal 2015, Dwi langsung merombak admin pemegang media sosial TNI AU.

Setidaknya, ada 18 personel TNI yang mengurus admin media sosial TNI AU, mulai dari Twitter, Instagram, hingga Facebook.

Dwi menempatkan personel-personel TNI AU yang 'doyan' bercanda di unitnya.

"Saya menempatkan seseorang kan sesuai yang saya tahu. Menurut pengamatan saya, oh dia pas ditempatkan di sini, ya sudah. Jadi saya tempatkan orang-orang yang punya gaya komunikasi yang saya mau," ujar Dwi.

"Nyeleneh", tapi Santun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com