Pada Sabtu (2/4/2016), Jokowi juga kedatangan tamu penting dari Partai Golongan Karya. Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono dan versi Munas Bali Aburizal Bakrie datang menemui Jokowi di Istana. Pertemuan itu luput dari pantauan awak media dan baru diketahui Kamis (7/4/2016).
Aburizal mengungkapkan sendiri pertemuan itu. Tapi ia menampik jika pertemuan tersebut membahas isu perombakan kabinet.
Namun, ketika ditanya apakah ia akan menerima pinangan pemerintah jika ada kader Golkar yang ditarik ke kabinet? Aburizal tersenyum.
"Sabtu lalu bertiga bertemu dengan Pak Jokowi, Saya dan Agung," ujar Aburizal di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
"Tapi, tentu kalau (Golkar) diminta dikasih, kalau enggak mau, (dibilang) sombong," ujar dia.
Adapun, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah berlangsung pada pertengahan Maret 2016. Lalu pada Jumat (8/4/2016) pagi Jokowi dikabarkan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga dikabarkan bertemu Presiden di Istana, Jumat petang ini. Meski kabar itu akhirnya dibantah.
"Ah, bayangan saja mungkin. Tadi saya ke acara barisan muda PAN di Kartika Chandra kok," ujar dia.
Belum terpecahkan misteri pertemuan Jokowi dengan para petinggi partai politik, muncul informasi Jokowi memanggil sejumlah menteri ke Istana Bogor, Kamis (7/4/2016) malam.
Presiden sendiri tidak membantah soal kabar itu.
"Yaa biasa, tiap hari dipanggil. Hari Minggu dipanggil, hari Sabtu dipanggil yah biasa. Tengah malam kita panggil juga biasa," ujar dia di Asrama Haji Pondok Gede saat menghadiri Muktamar PPP, Jumat siang.
Namun, saat disinggung apakah pemanggilan itu terkait reshuffle, Jokowi mengatakan, "yang jelas (reshuffle) bukan hari ini," ucapnya sambil berjalan pergi.
(Baca: Soal "Reshuffle" Kabinet, Partai Jangan Dikte Jokowi )
Kepala Staf Presiden Teten Masduki menegaskan, menteri-menteri di Kabinet Kerja tetap bekerja secara optimal. Para menteri dipastikan tidak akan terpengaruh oleh isu reshuffle.
"Saya kira menteri bekerja seperti biasa. Tidak terpengaruh. Kan Pak Presiden sudah menyampaikan para menteri agar terus bekerja dan tidak usah terganggu dengan isu reshuffle," ucap Teten.