JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan, penyelenggaraan Muktamar VIII PPP tak hanya menjadi ajang islah tetapi juga kompetisi bagi calon ketua umum yang akan bertarung.
Untuk itu, Arsul berharap agar seluruh calon ketua umum, termasuk Djan Faridz, dapat hadir dalam Muktamar yang diselenggarakan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, yang dibuka Presiden Joko Widodo hari ini, Jumat (8/4/2016).
"Pak Djan Faridz datanglah ke sini. Kalau Pak Djan masih tetap ingin menjadi ketua umum, berkontestasilah, sampaikan visi misi di depan muktamirin,” kata Arsul di Asrama Haji, Jumat.
Anggota Sekretaris Steering Committee Muktamar VIII itu mengatakan, pihaknya siap menggelar karpet merah untuk Djan apabila bersedia hadir.
Tak hanya itu, pihaknya juga bersedia memberikan waktu yang cukup bagi Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta itu apabila ingin berkontestasi kembali.
"Berkompetisilah dengan yang yang lain, tidak boleh, jangan pakai money politic," kata dia.
Ia menambahkan, Muktamar yang diselenggarakan kali ini dapat menjadi jalan islah final bagi konflik internal PPP.
Tidak hanya dihadiri Presiden Joko Widodo, Muktamar ini juga dihadiri oleh senior PPP, Maimoen Zubair. (Baca: Presiden Jokowi Buka Muktamar PPP)
"Kan selama ini Kyai Maimoen dipergunakan oleh kubu Djan Faridz untuk menunjukkan bahwa yang direstui oleh ulama di Indonesia itu PPP Muktamar Jakarta," kata Arsul.
"Dengan kehadiran beliau di sini itu menunjukkan bahwa para Kyai pun inginnya islah," ucapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.