Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Jokowi, Sekjen PPP Nyanyikan Lagu "Naik Kereta Api"

Kompas.com - 08/04/2016, 19:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan M Rommahurmuziy mengibaratkan, dinamika yang terjadi di internal partainya bak lagu anak-anak.

Hal itu terlihat dari dilangsungkannya dua muktamar yang mengakibatkan dualisme kepemimpinan di tubuh partai itu.

"Terbaginya PPP ke dalam kelompok-kelompok yang kalau diurutkan mengingatkan kita pada lagu anak-anak. 'Naik kereta api, tut-tut-tuut.... Siapa hendak turun, ke Bandung, Surabaya, dan sempat turun di Jakarta,'" dendang Rommy saat membuka Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Sontak, nyanyian Rommy itu membuat semua muktamirin yang hadir termasuk Presiden Joko Widodo tertawa.

TRIBUNNEWS / HERUDIN Presiden Joko Widodo bersama Menkumham Yasonna Laoly, Wakil Ketua Umum PPP Wardatul Asriah, dan Sekjen PPP Romahurmuziy meresmikan Pembukaan Muktamar VIII PPP Tahun 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).
(Baca: Minta PPP Berdamai, Jokowi Singgung Hubungannya dengan Prabowo)

Ia menjelaskan, Muktamar VIII PPP ini diikuti oleh 1.767 peserta yang terdiri atas 532 peserta dari DPP, 91 peserta dari DPW, dan 1.144 peserta dari DPC. Dalam proses pengambilan keputusan nantinya, hanya peserta dari DPW dan DPC-lah yang memiliki hak suara.

"Pemegang suara adalah ketua dan sekretaris DPW dan DPC beserta suara perimbangan yang didasarkan atas perolehan kursi DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota," kata dia.

(Baca: Djan Faridz: Siapa Bilang Itu Muktamar PPP?!)

Rommy pun mengungkapkan alasan penyelenggaraan muktamar yang dilangsungkan di Asrama Haji. Menurut dia, PPP selama ini dapat bertahan karena berkah Kakbah. Satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki miniatur Kakbah terbesar hanya Asrama Haji Pondok Gede.

"Tempat ini juga melahirkan salah satu kader terbaik PPP yang mencapai prestasi puncak sebagai Wakil Presiden, yakni Hamzah Haz, yang kebetulan dalam kondisi kurang sehat sehingga tak bisa bergabung dengan kita," ujar dia.

Kompas TVIslah Jadi Agenda Utama Muktamar PPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com