Apa dan bagaimana sebetulnya visi Bapak AURI Marsekal Soeriadi Suryadarma, yang kemudian menjadi peletak dasar pengembangan Angkatan Udara Republik Indonesia sejak awal berdirinya, 9 April 1946?
Pidato itu menggambarkan visi pengembangan AURI dalam 8 tahun pertama. Naskah pidato aslinya dimuat lengkap dalam buku Sewindu Angkatan Udara Republik Indonesia, 9 April 1946-9 April 1954 yang diterbitkan Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia, Biro Penerangan (MBAU, 1954).
Kegigihannya dan kepercayaan dirinya yang kuat bahwa Indonesia yang baru merdeka ini tidak mustahil memiliki Angkatan Udara yang kuat, lahir dari tempaan masa kecilnya yang prihatin.
Masa kecil Bapak AURI ini tidak banyak diketahui orang, padahal justru masa kecillah yang membentuk pribadi seorang tokoh besar. Dari Soeriadi Suryadarma, generasi muda bisa memetik teladan, bahwa kemampuan memutuskan segala sesuatu dalam hidup seorang diri, ternyata manfaatnya sangat banyak di masa dewasa. Tak semua yang berawal pahit, akan juga berakhir pahit.
Masa Kecil yang Pahit dan Getir
Soeriadi, nama panggilan kanak-kanak Soeriadi Suryadarma, lahir di Banyuwangi pada tanggal 6 Desember 1912. Kota Banyuwangi kini adalah ibukota Kabupaten Banyuwangi yang terletak di ujung paling timur Provinsi Jawa Timur. Jaraknya 178 km ke arah Timur dari kota Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur.
Seperti yang dikisahkan kepada istrinya, Utami Suryadarma dalam Saya, Soeriadi dan Tanah Air (Yayasan Bung Karno, 2012), Soeriadi tak mengenal ibunya yang meninggal dunia sejak ia masih bayi. Tak berapa lama kemudian, ayahnya, R. Suryaka Suryadarma, seorang pegawai bank di kota Banyuwangi, juga meninggal dunia. Saat itu Soeriadi belum berusia lima tahun.
Keluarga Soeriadi masih keturunan Keraton Kanoman, Cirebon. Kakek buyutnya adalah Pangeran Zakaria, yang nama lainnya: Aryabrata. Pangeran Zakaria, salah satu keturunan langsung Sultan Kanoman.
Kakeknya -putra Pangeran Zakaria- adalah Dokter Pangeran Boi Suryadarma, yang di dalam memoar Utami Suryadarma ditulis sebagai Dokter Abdul Rahman Suryadarma. Dokter Boi Suryadarma seorang lulusan dokter di zaman STOVIA dan salah satu anggota perkumpulan Boedi Oetomo yang tersohor mempelopori pergerakan nasional di masa itu.
Tentang sosok pribadinya yang sangat mandiri dan penghargaan Soeriadi terhadap orang-orang yang mendidiknya sejak kecil, dituliskan begini dalam memoar Utami Suryadarma,
“Sosok pengganti ibu bagi Soeriadi kecil adalah saudara ipar kakeknya, yang ia panggil Eyang Putri. Ia sangat dekat dengan eyang putrinya. Bahkan di usia dewasa dan ketika sudah menikah, Soeriadi kemudian mengajak eyangnya tinggal selalu bersamanya. Juga ikut dengan mereka seorang anak perempuan eyangnya yang dipanggil “Bibi” oleh Soeriadi.”