Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Hotel Milik Wahyu Dewanto Mangkrak karena Ribut Antar Pemegang Saham

Kompas.com - 05/04/2016, 19:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto, melalui pengacaranya Hendra Heriansyah mengatakan, muncul permasalahan antar pemegang saham sehingga hotel yang tengah dibangun PT Tri Selaras Sapta mangkrak.

Wahyu merupakan Direktur Utama PT TSS sekaligus pemegang saham terbesar di perusahaan itu.

Menurut Hendra, ribut antar pemegang saham dipicu lantarang kecurigaan pemegang saham lain yang menganggap Wahyu menggelapkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Denpasar.

"Kebetulan ada permasalahan di para pemegang saham sehingga distop dulu. Mangkrak karena kreditnya tidak berjalan," ujar Hendra di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Bahkan, Wahyu dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi atas tuduhan korupsi. Karena adanya permasalahan hukum itu, Bank Mandiri menghentikan pemberian kredit kepada PT TSS.

"Bank Mandiri ngebreak dulu. Rp 18 miliarnya distop," kata Hendra.

(Baca: Setelah Geger Soal Plesir, Wahyu Dewanto Kini Dipanggil ke Kejagung, Bagaimana Awalnya?)

Padahal, pekerjaan dasarnya sudah dilakukan. Dari segi konstruksi sudah dibangun, namun belum berbentuk fisik bangunan.

Pelaporan pemegang saham lain terhadap Wahyu pun ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Agung. Saat ini, penyelidik tengah meminta keterangan beberapa orang dalam pengusutan perkara itu.

Meski begitu, Hendra menyebut Wahyu taat membayar angsuran kredit.

"Pembayaran angsuran pak Wahyu lancar terus, bahkan pokoknya juga oleh pak Wahyu dibayar," kata Hendra.

Sedianya Wahyu diperiksa hari ini oleh penyelidik Kejagung terkaot dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas akte investasi oleh Bank Mandiri.

Namun, ia berhalangan hadir karena DPRD DKI Jakarta tengah reses sehingga meminta pemeriksaannya diundur dua pekan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com