Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Siyono Kumpulkan Pasukan untuk Bangun NII

Kompas.com - 05/04/2016, 16:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian mengincar terduga teroris Siyono karena dianggap berperan besar dalam persenjataan kelompok Neo Jamaah Islamiyah.

Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan mengatakan, Siyono berencana mengumpulkan pasukan untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII).

"Gerakan ini mau himpun senjata sebanyak-banyaknya mau membangun laskar yang kuat karena mau bangun NII," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Sebelumnya, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di kelompok Neo Jamaah Islamiyah. Ketiganya kompak menyebut seluruh senjata yang mereka miliki disimpan oleh Siyono. Warga Klaten itu merupakan kepala gudang persenjataan yang mengetahui di mana saja senjata disimpan.

Oleh karena itu, setelah ditangkap, Siyono langsung diminta menunjukkan bunker penyimpanan senjata. Namun, di tengah jalan, terjadi perkelahian dengan petugas Densus 88 yang menyebabkan kematian Siyono.

"Ini sangat kami sayangkan karna kami butuh informasi dari yang bersangkutan. Terputus informasi kita," kata Anton.

Anton menyesalkan kematian Siyono. Dia menganggap, polisi kehilangan saksi kunci untuk menguak.jaringan ini. Pasalnya, hanya Siyono yang mengetahui keberadaan senjata untuk memperkuat pasukan mereka.

"Sampai sekarang belum ketemu bunkernya. Bingung kita. Bagaimana kalau senjatanya sudah ribuan," kata Anton.

Saat ini, polisi masih mengincar anggota lainnya yang cukup penting perannya. Anggota ini berinisial Z. Menurut Anton, Z merupakan pemegang kunci bunker senjata kelompok Neo Jamaah Islamiyah.

"Z juga belum ditangkap, bunker juga belum ketemu. Z ini yang tahu kunci gudangnya. Yang tahu Z cuma Siyono," pungkas dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com