Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundungan Elite di Media Sosial

Kompas.com - 05/04/2016, 05:05 WIB
Kompas TV SBY "Sentil" Jokowi soal Kabinet?

Perundungan atau kritik?

Soal keluhan perundungan dari Yudhoyono, hal itu tampaknya tak terlepas dari keriuhan "Tour de Java" versus "Tour de Hambalang" di media sosial beberapa pekan lalu.

Saat itu, kerja politik Yudhoyono lewat lawatan ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan kritik yang dilontarkannya terhadap pemerintahan Joko Widodo ditanggapi sinis sebagian netizen.

Hal ini terutama muncul setelah Presiden Jokowi menyambangi Hambalang, proyek berbiaya mahal masa Yudhoyono yang mangkrak karena kasus korupsi yang sebagian melibatkan elite politik Partai Demokrat.

Pengajar budaya siber di Departemen Komunikasi Universitas Airlangga, Surabaya, Rendy Pahrun Wadipalapa, tak sepenuhnya sependapat dengan keluhan Yudhoyono.

Menurut dia, elite politik juga harus mampu membedakan kritik dan perundungan. Rendy mengatakan, perundungan itu terjadi berulang-ulang dan menyerang martabat.

Jika yang diserang argumentasi, hal itu bukan perundungan. Tidak tepat pula jika semua jenis kritik kemudian diberi label "perundungan" oleh elite politik.

"Publik sekarang kritis dan sensitif. Publik menjadi himpunan kelas menengah yang 'cerewet' dan sadar akan haknya. Rekam jejak elite politik mudah dilacak di internet," katanya.

Peneliti politik kelas menengah, masyarakat sipil, dan gerakan politik pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wasisto Raharjo Jati, berpendapat, kritik netizen kepada Yudhoyono dan Partai Demokrat merupakan tanggapan balik publik atas upaya pencitraan politik politisi.

Dia menilai, kritik netizen menjadi indikator gejala antusiasme publik karena kanal informasi meluas dengan adanya media sosial dan representasi politik mereka jadi lebih punya gaung.

Namun, ia juga mencatat, netizen juga harus punya kontrol diri yang baik sebelum melontarkan kritik.

Dengan begitu, elite politik tak boleh anti terhadap kritik netizen di media sosial, tetapi di sisi lain, netizen juga harus mampu memformulasikan kritik tanpa menyerang martabat seseorang. (ANTONY LEE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com