Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Ditantang Hasilkan Karya Tulis ketimbang Perpustakaan Terbesar

Kompas.com - 28/03/2016, 19:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dosen Komunikasi Politik Universitas Bengkulu, Lely Arrianie, mengusulkan agar setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang mengakhiri masa jabatannya di parlemen turut meninggalkan pengalamannya selama menjadi anggota Dewan, salah satunya melalui karya tulis.

Karya itu tidak hanya berupa buku biografi yang menampilkan kegagahan, tetapi sebuah tulisan yang menonjolkan prestasi.

"Harusnya setiap anggota DPR pasca-meninggalkan pekerjaannya memang meninggalkan jejak-jejak sebagai negarawan yang baik," ujar Lely saat dihubungi, Senin (28/3/2016).

"Misalnya, menuliskan pengalamannya selama di program legislasi, bagaimana mereka terlibat dalam sistem ketatanegaraan selama mereka menjadi anggota DPR," kata dia.

Namun, dia melanjutkan, karya tulis tersebut harus ditulis sendiri oleh para anggota DPR.

Menurut Lely, saat ini banyak pejabat yang menulis sebuah buku dengan membayar penulis bayangan (ghostwriter). Bahkan, ada yang keluar hingga ratusan juta untuk sebuah tulisan yang bagus.

Kalaupun kelak perpustakaan DPR tersebut dibangun, kata Lely, maka harus ada jaminan bahwa pembangunannya nanti akan membantu agar para anggota Dewan mampu melahirkan ide-ide cemerlang untuk tulisannya.

Perpustakaan itu pun dapat dijadikan tempat untuk memajang karya-karya mereka.

Berdirinya perpustakaan yang mewah berskala internasional, menurut Lely, akan tak berguna jika budaya baca para anggota Dewan masih rendah.

Karena itu, ia juga berharap agar para anggota DPR siap menumbuhkan budaya membaca, mulai dari pribadi masing-masing.

"Apakah nanti, kalau (perpustakaan) dibangun, bapak-bapak akan memanfaatkan perpustakaan itu atau masih akan memanfaatkan ilmu staf ahli saja?" ucap Lely.

"Jadi, kemampuan anggota DPR tidak bertambah-tambah. Yang tambah pintar staf ahlinya, tenaga ahlinya," tuturnya.

Wacana pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara muncul setelah Ketua DPR Ade Komarudin menerima sejumlah cendekiawan dan budayawan di Kompleks Parlemen, Selasa (22/3/2016).

Gedung baru itu direncanakan terdiri atas perpustakaan umum terbesar se-Asia Tenggara serta ruang kerja bagi anggota DPR dan tenaga ahli.

Ada sekitar 600.000 koleksi buku yang akan disimpan di perpustakaan tersebut. Angka itu akan melebihi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara saat ini, National Library of Singapore, yang memiliki 500.000 koleksi buku.

(Baca: Fahri Hamzah Anggap Perpustakaan DPR Level Ketua RT)

Namun, Direktur Center Budget Analysis Uchok Sky Khadafi curiga, upaya akal-akalan ini dilakukan karena rencana pembangunan gedung baru DPR yang sudah dianggarkan sebesar Rp 570 miliar dalam APBN 2016 banyak mendapat penolakan dari publik.

(Baca: Pembangunan Perpustakaan DPR Dinilai Hanya untuk Kelabui Publik)

Ade Komarudin pun mengaku heran kenapa di Indonesia banyak pihak yang berusaha merecoki rencana DPR untuk membangun perpustakaan terbesar di Asia Tenggara.

(Baca: Ketua DPR: Saya Enggak "Ngerti" Lagi, DPR Mau Buat Perpustakaan Dituding Akal-akalan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com