Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dinilai Terlambat Sikapi Angkutan Berbasis Aplikasi

Kompas.com - 23/03/2016, 11:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Respons pemerintah terkait beroperasinya transportasi berbasis aplikasi dikritik. Pemerintah baru beraksi setelah terjadi konflik antarpihak transportasi konvensional dengan berbasis aplikasi.

Sosiolog dari Universitas Indonesia, Ricardi S. Adnan melihat, berkaca dari demo sopir taksi konvensional yang berlangsung anarkistis pada Selasa (22/3/2016), pemerintah cenderung baru bersikap saat kerusuhan mau atau sudah terjadi.

"Uber ini kan sudah beberapa bulan lalu, tapi enggak pernah ditanggapi. Pemerintah baru memberi tanggapan pas mau ada kerusuhan," ujar Ricardi saat dihubungi, Rabu (23/2/2016).

Ricardi mengatakan, pemerintah sebetulnya cukup sigap dengan melakukan koordinasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. (baca: DPR Siap Revisi UU untuk Tampung Angkutan Berbasis Aplikasi)

Namun, ia menilai, sinergitas antarkementerian harus lebih baik karena masalah moda transportasi ini sangat kompleks.

Ia mengatakan, aksi unjuk rasa kemarin sebetulnya merupakan buntut dari persaingan yang muncul. Para pengemudi transportasi konvensional menganggap pihaknya diperlakukan tak adil.

Goncangan besar akibat teknologi informasi, menurut dia, telah jauh hari diramalkan. Namun, tidak ada antisipasi dari pemerintah dan perusahaan angkutan konvensional. (Baca: Soal Angkutan Berbasis Aplikasi, Istana Minta Semua Pihak Menahan Diri)

"Pada satu sisi sudah melek gadget, tapi pada sisi lain mereka tidak siap dengan perubahan dari segi bisnis perdagangan seperti ini," tutur Ricardi.

Menurut Ricardi, pemerintah harus membuat regulasi yang adil agar kemunculan moda transportasi online tidak merugikan transportasi konvensional.

"Konsep fair ini yang seperti apa? Pemerintah jauh lebih bijak, termasuk mengkomunikasikannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com