Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim Muzadi Ingatkan Narkoba Sudah Masuk Pesantren

Kompas.com - 14/03/2016, 07:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Depok dan Malang KH A Hasyim Muzadi mengatakan, perlu sebuah gerakan nasional yang melibatkan partisipasi masyarakat termasuk kalangan pondok pesantren untuk menanggulangi bahaya narkoba.

Menurut dia, penyalahgunaan narkoba sudah masuk ke segala lini, termasuk pesantren.

"Narkoba sudah merambah berbagai kalangan termasuk ke lingkunngan TNI dan Polri, bahkan ada indikasi sudah masuk ke pondok pesantren seperti yang terjadi di Madura Jawa Timur akibat ketidaktahuan para kiai-nya," kata Hasyim, di Depok, Jawa Barat, Minggu (13/3/2016).

Hasyim mengungkapkan, informasi narkoba telah masuk ke sebuah pesantren di Jawa Timur diperolehnya dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Hasyim bertemu Budi. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas persoalan narkoba yang semakin kompleks.

Hampir tak ada satu institusi pun yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan keterangan yang didapatnya dari Budi, pengasuh pondok pesantren di Madura itu sempat tertipu dengan seseorang yang memberikan obat penjaga stamina agar tahan berdzikir dan bertahajud dalam waktu lama.

Kejadian seperti itu, menurut Hasyim, tidak boleh terulang.

"Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Kepala BNN mengenai perlu meningkatkan sosialisasi dan publikasi, termasuk ke kalangan pondok pesantren tentang bahaya narkoba serta bagaimana pencegahannya," ujar Hasyim.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu, menyatakan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan bangsa dan negara.

Ia mengaku terkejut dengan pernyataan Kepala BNN yang menyebutkan bahwa pengguna narkoba di berbagai daerah di Indonesia pada 2015 tercatat mencapai 5,8 juta orang.

Apalagi, Indonesia juga tercatat sebagai pasar terbesar narkoba di ASEAN.

Ia juga menekankan bahwa masalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak cukup ditangani oleh BNN, tetapi harus ditanggulangi dengan gerakan rakyat semesta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com