Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi ISIS, Indonesia Tak Akan seperti AS, Rusia, dan Perancis

Kompas.com - 29/02/2016, 15:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SERANG, KOMPAS.com — Meski kelompok ISIS sudah membahayakan keamanan Indonesia, pemerintah tidak akan memeranginya melalui perang fisik seperti yang dilakukan sejumlah negara.

Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, tawaran untuk memerangi ISIS pernah disampaikan Arab Saudi. Namun, pemerintah menolak.

"Tapi pemerintah berpandangan, cara militer selalu tidak berhasil dan malah memperlebar jarak permusuhan kita," ujar Luhut saat pengarahan pencegahan radikal di Serang, Banten, Senin (29/2/2016).

"Pemerintah berpandangan, pendekatan yang kita lakukan harus soft approaching, yakni pendekatan agama dan pendekatan budaya. Pemerintah kita lebih memilih itu," ucap dia.

Oleh sebab itu, Luhut tak setuju jika Indonesia ikut-ikutan membombardir wilayah ISIS yang ada di Suriah. Hal ini dilakukan sejumlah negara, misalnya Perancis, Amerika Serikat, serta Rusia.

"Indonesia jangan seperti itulah. Intinya kita semua sudah paham bahwa ISIS bukan Islam dan Islam bukan ISIS," ucap Luhut.

Memerangi radikalisme bukan hanya kinerja satu lembaga atau kementerian. Menurut Luhut, semua unsur di negara ini harus ikut melakukannya.

Unsur itu mulai dari kepala daerah, kepala keamanan wilayah, para penjaga pertahanan teritorial, hingga pemuka agama juga harus ikut upaya melawan radikalisme. 

Secara spesifik, Luhut menyebutkan beberapa unsur yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak keamanan teritorial, yakni lurah dan camat, Babinsa, serta Babinkamtibmas.

"Saya berharap bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memainkan peran ini. Contoh kecil saja. Mari laporkan ke pimpinan jika ada hal-hal yang mencurigakan di wilayah bapak dan ibu semua," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com