Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Buat Akom "Pede" Bisa Menangkan Perebutan Ketum Golkar

Kompas.com - 21/02/2016, 09:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ade Komarudin percaya diri bisa memenangkan perebutan kursi ketua umum Golkar dalam forum Musyawarah Nasional yang akan digelar April mendatang.

Sebab, pria yang akrab disapa Akom ini merasa mempunyai satu kelebihan yang tak dimiliki calon lainnya, yakni posisinya sebagai Ketua DPR RI.

"Itu keberuntungan yang saya punya dibanding yang lain," kata Akom dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/2/2016).

Akom menilai, Partai Golkar perlu membangun relasi dan posisi politik yang produktif dengan pemerintah. Titik tekannya, hubungan itu harus menempatkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara pada skala prioritas utama.

Oleh karena itu, Golkar akan lebih diuntungkan jika ketua umumnya merupakan Ketua DPR yang bisa bersinergi langsung dengan pemerintah.

"Harus ada sinergi untuk menciptakan iklim politik yang kondusif dan stabil sehingga proses kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan baik," ujar Akom.

Untuk semakin memperbesar peluangnya terpilih sebagai ketua umum dalam Munas mendatang, Akom mengaku sudah bergerilya ke sejumlah pengurus daerah.

Kemarin, pria asal Purwakarta ini mengaku sudah bersilaturahmi dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Golkar di Jawa Tengah dan Sumatera Barat. Silaturahmi itu diwujudkan dalam kegiatan penyampaian visi misi mengenai tantangan yang dihadapi partai ke depan.

"Misalnya saya membicarakan apa yang harus dilakukan dan harus dicapai Partai Golkar ke depan menghadapi Pilkada Serentak 2017, 2018 dan Pemilu 2019," kata dia.

Akom juga berbicara tentang perlunya kegotong-royongan seluruh kader Partai Golkar untuk membangun kebersamaan dalam menghadapi situasi paca konflik berkepanjangan.

Dia mengimbau kepada seluruh kader Golkar untuk bisa melaksanakan munas yang demokratis, rekonsiliatif dan berkeadilan serta menahan diri untuk memberikan komentar-komentar yang membuka peluang lahirnya konflik baru.

"Soliditas untuk kembali bersatu dalam semangat rekonsiliasi diperlukan untuk melupakan semua perbedaan, perselisihan, dan perpecahan yang pernah ada. Sehingga jalannya organisasi Partai Golkar berjalan solid," ucap dia.

Selain Ade Komarudin, sejumlah elite Golkar lain yang sudah menyatakan diri maju sebagai ketum Golkar diantaranya adalah Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Mahyudin, Setya Novanto, Roem Kono, Priyo Budi Santoso, Syahrul Yasin Limpo, dan Airlangga Hartarto.

Mereka akan dipilih oleh peserta Munas yang terdiri dari 529 pengurus DPD I dan II serta organisasi sayap Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com