Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf ESDM Heran Dewie Yasin Sibuk Urusi Proyek di Papua yang Bukan Dapilnya

Kompas.com - 11/02/2016, 14:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Keteknikan Aneka Energi Baru Terbarukan dan Konvergensi Energi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ezrom MD Tapparan mengaku heran atas perhatian anggota Komisi VII Dewie Yasin Limpo terhadap proyek pembangkit listrik di Deiyai, Papua.

Padahal, daerah pilihan Dewie bukan berasal dari Papua, melainkan Sulawesi Selatan.

Ezrom mengatakan, pada 19 Oktober 2015, ia dihubungi oleh Rinelda Bandaso, staf Dewie.

(Baca: Dewie Yasin Bantah Minta "Fee" Proyek Pembangkit Listrik di Papua)

Rinelda menanyakan nasib pengajuan proposal pembangkit listrik Deiyai yang diserahkan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Deiyai, Irenius Adii.

"Saya jawab, usulan tidak lengkap dan jawaban Bu Direktur akan dikirim ke Bapak Bupati (Deiyai)," ujar Ezrom saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Ezrom lantas bertanya kepada Rinelda mengenai kepentingan Dewie dalam pengajuan itu. Setahu Ezrom, di Komisi VII ada anggota lain, yakni Tony Wardoyo, dari dapil Papua.

"Saya tanyakan ke Rinelda, 'Maaf Ibu, kenapa Ibu Dewie yang setahu saya dari dapil Sulsel sibuk urusi Papua?' Kata Rinelda, Ibu Dewie katanya kasihan," kata Ezrom.

Menurut Ezrom, sudah merupakan kewajiban pegawai di Kementerian ESDM mengetahui siapa saja anggota Komisi VII yang merupakan mitranya. 

Alasannya, banyak yang mengaku anggota DPR saat mengajukan proposal proyek di kementerian tersebut.

"Sering seperti itu," kata Ezrom.

(Baca: Dewie Yasin Limpo Tuding Dua Anak Buahnya "Kasak-kusuk" di Belakang)

Dalam kasus ini, Irenius sempat mengajukan proposal pembangunan pembangkit listrik di Deiyai ke Dewie melalui Rinelda.

Dewie meminta uang pengawalan sebesar Rp 2 miliar dengan janji akan memperjuangkan usulan Irenius agar dianggarkan di APBN.

Irenius sepakat atas permintaan uang itu, asalkan perusahaan milik rekannya, Setyadi Jusuf, menjadi pelaksana proyek tersebut.

Irenius dan Setyadi pun memberikan uang muka ke Dewie melalui Rinelda sebesar Rp 1,7 miliar untuk dana pengawalan.

Begitu transaksi selesai, ketiganya langsung ditangkap KPK. Dewie dan Bambang juga ditangkap pada hari yang sama di tempat terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com