Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Target Kami, Lima Operasi Tangkap Tangan

Kompas.com - 11/02/2016, 05:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mewanti-wanti kepada seluruh pejabat pemerintahan agar berhati-hati terkait tata kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pasalnya, hingga pertengahan tahun ini, KPK akan meningkatkan upaya penberantasan korupsi dengan menargetkan menggelar lima operasi tangkap tangan (OTT).

"Saya mewanti teman-teman jangan menargetkan sesuatu dari APBN. Pejabat yang sehari-hari berurusan dengan tata kelola APBN harus hati-hati. Penindakan tetap menjadi target KPK. Tahun lalu OTT hanya lima, sekarang target kami lima OTT di pertengahan tahun," ujar Agus Rahardjo usai penandatanganan nota kesepahaman di depan pejabat eselon I dan II Kementerian Pertanian, Rabu (10/2/2016).

Agus mengatakan, satu kasus korupsi yang telah mencapai tahap penyidikan dan menyeret pejabat tinggi negara akan membuka pintu masuk ke banyak tempat.

Dengan demikian, dia berharap akan bisa membongkar secara tuntas, agar sistem tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi segera tercipta.

Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa pejabat negara harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan feodal.

"Kebiasaan feodal pejabat itu harus ditinggalkan. Saya banyak menemukan pejabat pejabat yang urunan untuk main golf dan menginap di hotel. Mereka pasti tidak pakai uang pribadi. Sekarang fee dokter pun akan menjadi perhatian KPK," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com