Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama Minta Masyarakat Tak Kucilkan Eks Anggota Gafatar

Kompas.com - 10/02/2016, 20:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat untuk tidak menjauhi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara. Masyarakat justru harus merangkul agar mereka bisa kembali berkumpul dengan lingkungan dan keluarganya.

"Saya imbau, justru karena mereka seperti itu, maka kita wajib mengayomi," kata Lukman di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).

Terkait fatwa Majelis Ulama Indonesia, yang menyatakan bahwa Gafatar menyebarkan paham sesat, Kementerian Agama melakukan tindakan preventif dengan melakukan sosialisasi dan meminta masyarakat berhati-hati. Terlebih ada indikasi kuat paham tersebut ingin mendirikan negara sendiri dan melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Meski demikian, Lukman menyatakan bahwa warga eks anggota Gafatar tetaplah warga negara Indonesia. Oleh sebab itu, tidak semestinya terjadi lagi tindakan pengusiran terhadap mereka seperti terjadi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

(Baca 700 Orang Eks Gafatar Diminta Segera Tinggalkan Mempawah)

"Bagaimanapun juga semua warga negara punya hak untuk tinggal dimana saja. Jadi kata 'pengusiran' itu adalah sesuatu yang tidak relevan dalam konteks kita hidup di wilayah NKRI sebagai WNI," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.

MUI telah mengeluarkan fatwa sesat bagi organisasi Gafatar karena mencampuradukkan tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi. MUI menganggap pengikut Gafatar keluar dari agama Islam atau murtad.

(Baca Fatwa MUI: Gafatar Sesat, Pengikut yang Meyakini adalah Murtad)

Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan, eks anggota Gafatar yang tidak sepenuhnya mengikuti ajaran dan paham Gafatar tidak termasuk keluar dari agama Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com