JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden yang juga politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), kembali menegaskan tidak akan ada partai baru pecahan Partai Golkar.
Meski diterpa konflik internal antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, JK bersyukur partainya bisa kembali pada jalan persatuan.
"Kita bersyukur bahwa kalau yang lalu ada begini (perpecahan) bikin-bikin partai baru, ini komitmen tidak. Walaupun ada masalah, akhirnya bersatu lebih teguh lagi," ujar Kalla di kediaman dinasnya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).
Pernyataan tersebut disampaikan Kalla saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono di kediaman dinasnya.
Kedatangan Aburizal dan Agung untuk membahas rencana penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. (Baca: Kamis, Aburizal dan Agung Rapat Perdana Bahas Munas Golkar)
Konflik dualisme partai ini, kata Kalla, menjadi pembelajaran berharga bagi partai. Bahkan, konflik ini berimbas negatif pada perolehan suara Golkar saat pilkada serentak 2015.
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), menurut Kalla, mungkin juga akan mengalami perubahan. (Baca: Di Australia, Aburizal Bahas Strategi dan Siapkan Nurdin Halid Jadi Panitia Munas)
Hal tersebut dimaksudkan untuk mempertegas persatuan dalam Golkar sehingga perpecahan tak terjadi lagi ke depannya.
"Kita tidak mau itu (suara Golkar turun) terjadi lagi, yang kita perbaiki adalah tentu sistem dalam Golkar sendiri," kata Kalla. (Baca: Kubu Agung Minta Aburizal Tinggalkan Strategi "Bisik-bisik" Hadapi Munas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.