Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Come Back" Soetrisno Bachir dari Prahara Dunia Politik

Kompas.com - 21/01/2016, 08:22 WIB

Dipuji lalu dijatuhkan

Empat tahun setelah memimpin PAN, kerenggangan hubungan antara Soetrisno dengan Amien mulai mencuat jelang pelaksanaan pemilihan presiden 2004. Kedua orang ini memiliki arah politik yang berbeda.

Pada saat itu, Soetrisno ingin membawa PAN berkoalisi dengan Partai Gerindra. Tris, demikian dia disapa, ingin menjadi calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.

TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA Mantan Ketua MPR Amien Rais saat berdialog dengan sejumlah inisiator hak angket Bank Century (Tim 9 DPR) di Kediaman Amien Rais, Jakarta, Minggu (29/11/2011).
Sementara Amien ingin PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat. Puncak keretakan hubungan mereka terjadi pada Rakneras PAN di Yogyakarta pada tahun 2009.

Hasil Rakernas jauh dari harapan Soetrisno karena PAN sepakat untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. Calon wakil presiden pun menjadi Hatta Rajasa, bukan Soetrisno yang dianggap lebih layak karena memiliki posisi sebagai ketua umum.

Soetrisno tak mengakui hasil rakernas itu. Dia menyatakan rakernas itu bisa berubah dengan rakernas lanjutan di Jakarta yang akhirnya tak pernah diadakan.

Pada Mei 2009, mulai berhembus isu mundurnya Soetrisno dari PAN. Namun, hal itu tidak terjadi, Soetrisno tetap meneruskan jabatannya sampai akhir periode.

Baru pada 24 Agustus 2010, Soetrisno akhirnya menyatakan resmi mundur dari PAN dan langsung menarik diri dari dunia politik.

“Saya mundur untuk menghilangkan kesan atau menepis kecurigaan bahwa saya akan mengambil alih partai. Kalau saya mundur, semua akan tenang dan senang tentunya. Mundurnya saya ini juga bukan dilandasi niat buruk karena tidak ada niat sedikit pun untuk menjatuhkan kepemimpinan PAN saat ini. Malah sebaliknya, saya berharap PAN bisa lebih maju,” ujar Soetrisno kala itu.

Menurut Soetrisno, keputusannya ini bukanlah keputusan sesaat atau emosional. Pasalnya, semua langkah sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara mendalam.

”Partai politik sebelumnya memang diperkirakan bisa menjadi jalan untuk mendorong kemandirian bangsa. Namun, dalam perjalanan dan praktiknya, keinginan untuk mendorong kemandirian bangsa secara ekonomi dan bermartabat sebagai bangsa amat sulit,” ujarnya.

Setelah lama tak muncul di publik, Soetrisno pada tahun 2012 kembali mengungkit pengalaman pahitnya selama memimpin PAN saat memberikan pengarahan kepada kader PII Jawa Barat.

"Pengalaman saya di partai politik itu lebih banyak dosa daripada pahalanya, kira-kira seperti itu," kata Soetrisno.

Begitu kelamnya pengalaman Soetrisno di PAN, dia bahkan menyebut keputusannya keluar dari partai politik seperti keluar dari kegelapan. “Saya keluar dari partai itu seperti diselamatkan dari kegelapan menuju ke cahaya," katanya.

Halaman 3: "Come back"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com