JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan DPR berencana memanggil pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. Pemanggilan itu untuk menyikapi aksi adu mulut antara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dengan penyidik KPK saat penggeledahan ruang kerja anggota DPR, Jumat (14/1/2016).
"Yang jelas, mungkin minggu depan kami dari DPR sepakat rapat koordinasi dengan KPK dan Polri, agar hal seperti kemarin tidak terjadi lagi," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Menurut Agus, koordinasi diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman di dalam proses penggeledahan yang dilakukan ke depannya. (baca: DPR Dianggap Arogan Panggil Pimpinan KPK Terkait Pengawalan Brimob)
Selain itu, ia berharap, agar penyidik dapat mengikuti mekanisme yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan ketika melakukan penggeledahan.
"Dari sisi tata urutan diperjelas, sprindiknya diperjelas, juga siapa yang diperintahkan. Kalau itu tidak diperjelas lalu nanti ada penyidik yang tidak terdapat di dalam surat melakukan penggeledahan, nanti malah dipersoalkan," kata dia.
Penggeledahan pada Jumat siang di kompleks Parlemen Senayan dilakukan terkait penangkapan anggota Komisi V Fraksi PDI-P, Damayanti Wisnu Putranti, atas penerimaan suap dalam sebuah proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Setelah menggeledah ruangan Damayanti di lantai 6, sembilan penyidik KPK turut menggeledah ruangan anggota Komisi V Fraksi Partai Golkar, Budi Supriyanto, di lantai 13. (Baca: Ruhut: Kalau Aku KPK, Kutangkap Fahri Hamzah)
Setelah itu, penyidik turun ke lantai 3 untuk menggeledah ruangan Wakil Ketua Komisi V Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana.
Saat itulah adu mulut antara Fahri dan Christian terjadi. Fahri yang juga politisi PKS ini tak menyebutkan peraturan yang tak memperbolehkan penyidik KPK membawa anggota Brimob saat melakukan penggeledahan.
Tak jarang keduanya saling bicara dengan nada tinggi dalam menyampaikan argumennya. Namun, para penyidik KPK tetap konsisten untuk menggeledah ruang Yudi. (Baca: Fahri Hamzah: Ini Kok Seolah-olah Kami di DPR Maling Semua)
Fahri akhirnya menyerah dan memilih menjelaskan permasalahan ini kepada media yang berada di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.