Peran pendidikan dalam menangkal penyebaran paham radikal ini akan lebih efektif jika ditopang dengan komunikasi yang baik mulai dari dalam keluarga.
"Kekuatan nasional bukan sekadar uang, otoritas, tapi pendidikan penting. Ketika muncul masalah, bisa lebih awal dideteksi," kata Anies, dalam konferensi pers pelantikan pengurus keluarga besar Pelajar Islam Indonesia (PII), di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Ketua Umum Pengurus Keluarga Besar PII, Nasrullah Larada menambahkan, pola pendidikan juga harus mengutamakan nalar. Ia mengutip evaluasi lembaga pemeringkat kualitas pendidikan di dunia, seperti PISA, TIMSS, dan PIRLS yang menunjukkan masih lemahnya kemampuan nalar pelajar Indonesia dibandingkan negara lainnya.
Padahal kata Nasrullah, pendidikan nalar diyakini sebagai dasar pembentukan sikap, perilaku, dan karakter. Pendidikan yang mengutamakan kemampuan nalar ini ia harapkan mampu meng-counter penyebaran paham radikalisme.
"Karena pembentukan kondisi yang menyesatkan adalah teror bagi anak bangsa," ucap Nasrullah. "Perlawanan senjata hanya menghentikan pelaku teror, tapi pendidikan mampu menangkal aksi terorisme," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.