Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Sesalkan Pelantikan Ade Komarudin Menjadi Ketua DPR

Kompas.com - 11/01/2016, 20:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono menyesalkan prosedur pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR RI.

Menurut Agung, pimpinan DPR seperti tidak mendengar aspirasi sejumlah fraksi yang meminta pelantikan tersebut ditunda pelaksanaannya.

"Ya terus terang saja saya kecewa, kami sesalkan bukan soal Akom-nya (Ade Komarudin), tapi proses, prosedurnya itu," kata Agung, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Agung menuturkan, fraksinya meminta pelaksanaan pelantikan Ade Komarudin menjadi Ketua DPR ditunda. Pasalnya, dualisme kepengurusan Golkar masih belum selesai, sehingga pencalonan Ketua DPR yang menggantikan Setya Novanto belum dapat dilakukan.

(Baca: Meski Hujan Interupsi, Ade Komaruddin Tetap Dilantik sebagai Ketua DPR)

"Kenapa sih kok buru-buru, tidak mendengarkan. Seolah-olah tidak mendengarkan aspirasi dari partai yang juga menjadi bagian dari parlemen," ungkap Agung.

Ade Komarudin dilantik menjadi Ketua DPR pada Senin (11/1/2016) siang. Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar itu menggantikan Setya Novanto yang mundur dari posisi Ketua DPR karena menghadapi kasus dugaan pencatutan nama.

(Baca: Ketua DPR Ade Komarudin: Kita Patut Berterima Kasih atas Jasa Setya Novanto)

Namun, pelantikannya itu dalam forum rapat paripurna diwarnai penolakan dari sejumlah anggota dewan.

Interupsi di paripurna tak hanya datang dari kubu Agung, tapi juga sejumlah anggota DPR dari fraksi lainnya, seperti Johnny G Platte dari Fraksi Nasdem dan Ruhut Sitompul dari Fraksi Demokrat.

Ruhut sampai maju ke podium untuk menyampaikan interupsinya, tetapi tetap tak diakomodasi oleh pimpinan DPR.

Kompas TV Penolakan Warnai Pelantikan Ketua DPR


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com