Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kaesang dan Gibran Menggoda Jokowi di Twitter

Kompas.com - 01/01/2016, 20:34 WIB
Anak-anak laki-laki Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep selama ini dikenal pembawaannya santai dan blak-blakan. Termasuk saat berkomunikasi di media sosial khususnya Twitter. Bukan sekali dua kali keduanya bikin heboh linimasa.

Dua hari terakhir di saat pergantian tahun ini, lagi-lagi Kaesang dan Gibran membuat "heboh" dengan percakapan yang menggelitik.

Pada Kamis (31/12/2015), akun Twitter Gibran @Chilli_pari yang juga dipakainya untuk promosi usahanya dan akun Kaesang @kaesangp menarik perhatian netizen karena saling serang dalam obrolan jarak jauh.

Tak segan-segan mereka saling bercanda untuk hal-hal yang sering jadi sindiran macam status Gibran yang beberapa kali disebut bukan anak Jokowi. Juga soal gaya khas Gibran yang cuek dengan dagu diangkat ke atas.

Di awal tahun, mereka malah menggoda Jokowi lewat Twitter hingga menjadi trending topics dan banyak dikomentari pengguna Twitter lainnya.

Berawal dari sebuah foto Jokowi yang tengah mengagumi Raja Ampat yang diunggah di akun @jokowi.

Melalui @jokowi, Presiden Joko Widodo menulis, "Pulau Pianemo Raja Ampat, sangat indah. Surga kecil di Tanah Papua -Jkw." 

Tweet tersebut tak lama kemudian langsung dikomentari Kaesang Pangarep yang sebenarnya sedang berada sama-sama di Raja Ampat.

"Pak, bukan bermaksud untuk tidak sopan tapi kalo cari kecebong bukan di situ tempatnya," tulis @kaesangp.

Komentar Kaesang itu pun seketika langsung viral dan menjadi pembicaraan banyak orang. Termasuk Gibran yang bahkan memasang tweet soal kecebong di bagian atas linimasanya,"Pak @jokowi ada yang nyari." disertai foto sejumlah kecebong yang sedang berenang.

Pembicaraan soal kecebong dan Jokowi menjadi topik hangat sepanjang Jumat siang di linimasa Twitter. Selama ini Jokowi memang dikenal suka memelihara kodok di kolam rumah. Mau tidak mau Jokowi pun sering dikait-kaitkan dengan kodong juga kecebong.

Salah satu komentar atas kejailan Kaesang dan Gibran di Twitter itu datang dari politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko. 

"Kalau era Bung Karno sudah ada Twitter, Mas Guntur pasti gak kalah konyolnya becandain bapaknya di TL. Cek bukunya, Bapakku, Kawanku, Guruku," kata Budiman Sudjatmiko di akun pribadinya @budimandjatmiko.

Komentar juga datang dari Goenawan Mohamad dengan akun ‏@gm_gm sambil me-retweet kicauan Budiman Sudjatmiko.

"Ayah yang hangat, akrab, dan demokratis kepada anak-anaknya itu ayah yang memungkinkan generasi baru yang percaya diri," tulis Gunawan Muhammad. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com