Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Bantah Penyerangan Mapolsek Sinak Terkait Kedatangan Jokowi

Kompas.com - 28/12/2015, 16:38 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Polda Papua membantah dugaan penyerangan Markas Polsek Sinak dan penembakan di Papua terkait dengan rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Papua.  

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Patrige Renwarin, hasil analisis awal Polda Papua memperlihatkan bahwa motif dari penyerangan itu adalah melakukan perampasan senjata dan amunisi.

Serangan itu, menurut Patrige, dilakukan dengan memanfaatkan kelengahan anggota Polsek.

"Karena tanpa kedatangan Presiden pun, kelompok kriminal bersenjata ini tetap melakukan penyerangan (terhadap) aparat dan warga sipil," kata Patrige di Mapolda Papua, Senin (28/12/2015).

Terkait dugaan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam kasus penyerangan tersebut, Patrige mengatakan, kepolisian berpegang bahwa pelaku yang melakukan tindak kriminal harus ditindak.

"Dalam kepolisian, kami tidak mengenal kelompok OPM. Yang ada mereka yang melakukan tindak kriminal bersenjata adalah kelompok kriminal bersenjata yang pasti akan kami tindak," ucap Patrige.

"Dalam pengejaran ini, kami akan berusaha menangkap pelaku dalam kondisi hidup atau mati," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata melakukan penyerangan terhadap Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak, Minggu malam kemarin.

Dalam kejadian ini, tiga anggota Polsek meninggal dunia dan tujuh pucuk senjata laras panjang serta satu peti amunisi dibawa kabur anggota kelompok kriminal bersenjata. (Baca: Polsek Sinak Diserang, Tiga Polisi Tewas)

Tiga anggota Polsek Sinak yang meninggal dunia adalah Briptu Moh Rasyid Ridho Mandoan (28), Bripda Ilham (21), dan Bripda Muhammad Arman Syah (21).

Sementara itu, dua anggota Polsek Sinak yang selamat dalam penyerangan itu, Bripda Riyan (21), terkena tembakan di lengan kanan, dan Briptu Frans Yos Dumapa (27).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com