Gatot mengatakan, dirinya telah mengerti isi dakwaan dan menerimanya.
"Pada prinsipnya kami mengerti dakwaan dalam kami. Kami akan jalani prosesnya," ujar Gatot di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Gatot dan Evy didakwa bersamaan dalam perkara dugaan suap kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan serta dugaan suap kepada mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella.
Dalam dugaan suap kepada hakim dan panitera PTUN, Gatot dan Evy diduga memberi uang 30 ribu dollar AS kepada Kaligis.
Namun, keduanya menyatakan bahwa uang tersebut hanya untuk "lawyer fee".
Ia mengatakan, pemberian uang kepada hakim itu di luar perintahnya.
"Kami sudah kuasakan Pak OC Kaligis. Kami tidak mampu melakukan fungsi kontrol kepada penasihat hukum kami," kata Gatot.
"Itu (penyuapan) di luar batas kontrol kami," ujarnya.
Sementara dalam dugaan suap kepada Rio, Gatot dan Evy diduga menyerahkan Rp 200 juta untuk mengamankan penyelidikan dugaan korupsi di Kejaksaan Agung.
Rio Capella juga dianggap berperan dalam islah antara Gatot dengan wakilnya, Tengku Erry Nuradi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.