Saat operasi tangkap tangan di Kantor PTUN, Syamsir ketakutan dan sempat menitipkan dompetnya.
"Saya kasihin dompetnya ke satpam, 'Nih pegang'," kata Syamsir.
Dalam dompet tersebut tersisa 700 dollar AS. Sementara, 1.300 dollar AS sudah terpakai untuk kepentingan pribadi.
5. Istri Gubernur nonaktif Sumut, Evy Susanti
Istri Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti, rela mengeluarkan uang hingga 30.000 dollar AS demi menyelamatkan suaminya dari panggilan Kejaksaan Tinggi Sumut.
Uang tersebut diberikan Evy sesuai permintaan Kaligis untuk menyuap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara.
"Saya khawatir, bagaimana juga itu kasus yang menyangkut suami saya," ujar Evy.
Evy mengatakan, sehari setelah Kaligis meminta uang, ia mendatangi kantor hukum Kaligis dan meminta penjelasan untuk apa dana tersebut.
Namun, Kaligis enggan menjelaskan sebelum Evy membawa uangnya karena ingin segera ke Kantor PTUN Medan.
Akhirnya Evy menyerahkan uang sesuai permintaan Kaligis sebesar 30.000 dollar AS.
"Pak OC mintanya selalu dalam dollar AS. Kalau hanya biaya perjalanan yang bentuk rupiah," kata Evy.
6. Gubernur nonaktif Sumut, Gatot Pujo Nugroho
Gatot mengatakan, awalnya ia tidak setuju adanya gugatan ke PTUN. Namun, Kaligis terus mendesak karena langkah tersebut merupakan upaya untuk berkomunikasi dengan Jaksa Agung HM Prasetyo.
Diketahui, saat itu Kejaksaan Tinggi Sumut dan Kejaksaan Agung RI secara bersamaan melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam pembagian dana batuan sosial di Sumut.
"Kemudian ini bagian referensi bagi pemprov lain untuk masuknya penegak hukum tidak melakukan pemeriksaan kalau tidak ada indikasi kerugian negara," kata Gatot.
Gatot mengakui bahwa istrinya melaporkan bahwa ada permintaan uang tambahan dari Kaligis. Setelah meminta 30 ribu dollarAS, Kaligis meminta lagi 2.500 dollar AS.
"Kalau enggak saya keliru, ada yang buat tersampaikan untuk hakim," kata Gatot.
7. M Yagari Bhastara alias Gary
Bisa disebut Gary merupakan gerbang yang membuka perbuatan pidana Kaligis.
Sejak baru ditetapkan sebagai tersangka, Gary sudah membeberkan kronologi penyuapan yang dilakukan Kaligis kepada PTUN Medan melalui dirinya.
Gary beberapa kali ke Medan bersama Kaligis dan asistennya, Yurinda Tri Achyuni menemui hakim.
Amplop berisi uang yang akan diberikan ke hakim selalu diselipkan di sela halaman buku.
"Tanggal 5, saya ragu ke Medan karena ada hal-hal yang berbau dengan uang, amplop putih," kata Gary.
Namun, Gary tetap dipaksa Kaligis berangkat dan menyerahkan buku yangbisinya amplop itu untuk hakim PTUN Medan.
Saat penyerahan itu, Kaligis ada di mobil yang sama bersama Gary.
"Dia bilang ke saya, ini kerjaan demi kebaikan. Saya terpaksa bawa buku turun kasih ke Ginting. Saya bilang ada Pak OC di mobil," kata Gary.