Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dengar Isi Rekaman, Fadli Zon Makin Mantap Bela Novanto

Kompas.com - 04/12/2015, 14:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku sudah mendengar rekaman percakapan antara orang yang diduga Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Fadli pun makin mantap membela Novanto dengan alasan tak ada kata permintaan saham yang keluar dari politisi Partai Golkar itu dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla.

"Jadi permintaan saham tidak pernah ada, jadi tidak ada disebut di situ, dan pencatutan nama Presiden juga, tidak ada yang dianggap pencatutan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Terlebih lagi, lanjut Fadli, Maroef sendiri dalam sidang kemarin memang mengakui bahwa Riza yang meminta saham untuk dibagikan ke Jokowi-JK. (Baca: Maroef Akui Riza Chalid Sebut Saham Akan Dibagi ke Presiden dan Wapres)

Meski Novanto yang mengajak Riza dalam pertemuan itu, tetapi Fadli bersikukuh Novanto tak terlibat soal permintaan saham itu.

"Diakui sendiri oleh Maroef tidak ada diakui Setya Novanto meminta saham. Itu hanya omong kosong belaka," ucapnya. (Baca: Diajak Bertemu, Bos Freeport Ungkap Setya Novanto Punya Kepentingan Bisnis)

Dalam keterangannya, Maroef mengatakan, dia yang menginisiasi pertemuan pertama dengan Setya. Pertemuan itu sebagai courtesy call setelah dirinya menjadi Presiden Direktur PT FI.

Saat itu, Maroef juga melakukan pertemuan dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Irman Gusman.

Namun, dalam pertemuan pertama itu, Setya minta berlangsung empat mata, tanpa diiringi oleh staf. Sementara pertemuan dengan Zulkifli dan Irman dilakukan terbuka dengan staf dan ajudan. (Baca: Bos Freeport Anggap Ada Percaloan dalam Pertemuan dengan Setya Novanto dan Riza Chalid)

Seusai pertemuan pertama, Setya mengajak untuk bertemu kembali. Akhirnya, terjadi pertemuan kedua yang diinisiasi Setya.

Dalam pertemuan ini, Setya mengajak serta pengusaha Muhammad Riza Chalid. Adapun pertemuan ketiga diinisiasi oleh Riza. (Baca: Bos Freeport Anggap Setya Novanto Salah Gunakan Wewenang)

Pembicaraan tentang permintaan saham PT FI, menurut Maroef, baru muncul dalam pertemuan ketiga.

Permintaan itu diutarakan Riza, yang mengatakan, dari permintaan saham 20 persen, sebanyak 11 persen dibagi untuk Presiden dan sebanyak 9 persen dibagi kepada Wakil Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com