Menurut dia, program perbaikan hutan tidak perlu perencanaan dalam skala besar yang dibuat untuk luas lahan yang besar. (Baca: Jokowi: Ironis, Luas Hutan Indonesia Terbesar, tetapi Penghasil Emisi Karbon Tertinggi)
Perbaikan cukup dimulai dari lahan yang kecil, tetapi dilakukan dengan fokus agar dapat dipastikan hasilnya.
Selain itu, menurut Jokowi, dengan luas lahan yang lebih kecil, hal tersebut akan memudahkan pengawasan. (Baca: Target Baru Penurunan Emisi Karbon: 29 Persen pada 2030)
Pengawasan yang lebih ketat itu akan membuat hasil program yang dikerjakan dapat diketahui dan disesuaikan dengan anggaran yang dikeluarkan. (Baca: Akibat Kabut Asap, Emisi Indonesia Kalahkan Amerika Serikat)
"Tidak perlu membayangkan jutaan, ribuan, yang penting tertanam, terfokus. Jangan di seluruhnya, tetapi enggak ada yang fokus. Yang penting jadi hijau lagi, barangnya kelihatan, gampang dicek," kata Jokowi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.