Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: Ruh Kebangsaan Memudar

Kompas.com - 21/11/2015, 14:14 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan mengaku kecewa karena ruh kebangsaan memudar. Menurutnya, selama 18 tahun setelah reformasi ini, masyarakat Indonesia lupa akan jati dirinya.

"Ruh kebangsaan mulai memudar dan persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air mulai dilupakan," kata Zulkifli Hasan di depan wisudawan dan wisudawati Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA) Yayasan Pembangunan Kalianda (Yasba), di Kalianda, Lampung, Sabtu (21/11/2015).

Dia menyayangkan masa kini pemuda suka tawuran dan pejabat memikirkan dirinya sendiri.

"Banyak yang lupa kalau dulu dipilih rakyat, asyik dengan dirinya sendiri, memperkaya dirinya sendiri," katanya.

"Partai berkelahi. Anggota DPR bertengkar. Ormas lempar kursi. Sekarang memaki dan mencaci menjadi hal biasa. Sekarang juga menang-menangan. Jauh dari asas musyawarah mufakat," lanjutnya.

Padahal, kata Zulkifli, Indonesia punya Pancasila. Inti dari Pancasila adalah kasih sayang, cinta kasih. Kata kerjanya gotong royong, kekeluargaan, musyawarah mufakat, saling menghargai. Masalah apapun yang dihadapi, kuncinya adalah musyawarah mufakat.

Zulkifli mencontohkan pada masa Orde Baru membangun wawasan kebangsaan melalui penataran Pancasila.

"Dilakukan mulai dari Presiden, Gubernur, Pangdam, Kapolda, dan lainnya. Walaupun dulu sifatnya doktrin," jelasnya.

Tapi sekarang, tambah Ketua Umum PAN itu, tidak ada anggaran untuk membangun wawasan kebangsaan.

"Coba cek ke bupati, ada tidak anggaran untuk membangun wawasan kebangsaan. Tidak ada anggaran membangun persaudaraan dan karakter bangsa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, Tapi Pengamanannya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, Tapi Pengamanannya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com