Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciptakan Sistem Kebencanaan, Kemenristekdikti Gandeng Perguruan Tinggi

Kompas.com - 05/11/2015, 19:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi atau Kemenristekdikti berencana membangun konsorsium riset kebencanaan yang melibatkan perguruan tinggi.

Konsorsium ini diharapkan mampu menciptakan sistem manajemen kebencanaan yang mengantisipasi terjadinya bencana, seperti bencana asap.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi M Nasir, penelitian yang dilakukan perguruan tinggi selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal dalam menanggulangi bencana.

Penelitian yang dihasilkan perguruan juga belum efektif mengantisipasi datangnya bencana. Oleh karena itu, Nasir berharap bahwa konsorium ini nantinya menciptakan sistem manajemen kebencanaan yang berkaitan dengan langkah antisipatif serta pemulihan setelah bencana.

Salah satu langkah prabencana yang dapat dilakukan di antaranya kanalisasi lahan gambut serta sosialisasi pencegahan kebakaran lahan.

Sementara itu, langkah pemulihan yang dapat dilakukan misalnya melalui reboisasi dengan menggunakan tanaman yang mampu menyimpan air dalam kadar tinggi.

"Manajemen bencana ketika bencana itu terjadi misalnya bagaimana langkah menyelamatkan masyarakat agar mereka merasa aman," ujar Nasir.

Ia juga menyampaikan bahwa konsorium ini akan menerapkan sistem cluster atau pengelompokan tema penelitian.

Artinya, setiap perguruan tinggi akan memiliki spesialisasi tersendiri dalam mengatasi persoalan bencana.

Di samping itu, kata dia, konsorsium ini akan melibatkan para ahli hukum. Sebab, ada dugaan keterlibatan perusahaan dalam sejumlah kasus kebakaran lahan selama ini.

Nasir juga mengatakan bahwa pembentukan konsorsium ini diharapkan rampung pada Desember tahun ini.

Kompas Video Menamatkan Drama Kabut Asap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com