Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Elektabilitas Jokowi Merosot di Bawah Prabowo

Kompas.com - 20/10/2015, 14:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Elektabilitas Presiden Joko Widodo merosot karena kinerjanya selama satu tahun memimpin pemerintahan dianggap tidak memuaskan. Posisi elektabilitas Jokowi kini ada di bawah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal itu terlihat dari survei terakhir Poltracking Indonesia. 

Poltracking Indonesia melakukan survei terkait kepuasan publik pada kinerja satu tahun pemerintahan Jokowi dan korelasinya dengan figur yang dipilih masyarakat saat ini.

Hasilnya, Prabowo menjadi figur dengan elektabilitas tinggi (33,05 persen), diikuti oleh Jokowi (31,37 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (15,58 persen). (Baca: Survei Poltracking: Setahun Pemerintahan Jokowi Tidak Ada Perubahan)

"Bukan elektabilitas Prabowo yang meningkat, tetapi Jokowi yang merosot. Ibarat balapan, kecepatan Prabowo tetap, tetapi kecepatan Jokowi menurun," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Temuan ini berbanding lurus dengan tingkat kepuasan publik terhadap Partai Gerindra. Meski secara keseluruhan kinerja partai politik dan DPR dinilai rendah, publik memosisikan Gerindra sebagai partai dengan kinerja memuaskan.

Posisi selanjutnya ditempati PDI Perjuangan dan Partai Demokrat dalam tiga besar. (Baca: Survei Poltracking: 48,6 Persen Responden Tak Puas Kinerja Jokowi)

"Memperhatikan keinginan rakyat menjadi kunci bila partai-partai ingin meraih simpati dan meraup suara publik," kata Hanta.

Pengumpulan data survei dilakukan oleh Poltracking Indonesia pada 7-14 Oktober 2015. Survei dilakukan dengan pendanaan internal. Tingkat kepercayaan survei ini diklaim mencapai 95 persen.

Kompas Video Satu Tahun Jokowi - JK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com