JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla belum maksimal dalam satu tahun pemerintahannya. Ke depannya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satu yang disoroti Zulkifli adalah rapuhnya nilai-nilai toleransi di masyarakat.
Menurut dia, hal ini bisa dilihat dari konflik berlatar belakang agama yang terjadi di Tolikara, Papua, dan Aceh Singkil, Aceh.
"Persaudaraan kebangsaan kita mulai rapuh. Ke depannya, jangan lagi terjadi seperti di Tolikara dan Singkil," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Sebagai negara yang terdiri dari beragam suku, agama, dan ras, menurut Zulkifli, sangat penting bagi pemerintah untuk menjaga keberagaman ini.
Hal lain yang disoroti Zulkifli adalah soliditas internal pemerintah. Menurut dia, konsolidasi antarkementerian dan lembaga, hingga konsolidasi antara pemerintah dan partai politik pendukungnya di parlemen, belum berjalan optimal.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini berharap pemerintah bisa lebih meningkatkan soliditasnya pada tahun-tahun mendatang. Terakhir, yang juga harus diperbaiki adalah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Menurut dia, seharusnya ada sebuah visi misi jangka panjang yang bisa menyatukan kerja pemerintah pusat dan seluruh pemerintah daerah.
"Jangan Gubernur bikin visi sendiri, bupati bikin visi sendiri. Kan masing-masing bikin program," katanya.