Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kompas: Kinerja Kabinet Dinilai Berimbang

Kompas.com - 19/10/2015, 15:04 WIB

Tampak berimbang dari seluruh komposisi responden. Jika dilihat dari latar belakang sosial ekonomi responden, tampak bahwa kalangan ekonomi rumah tangga kelas bawah cenderung lebih kuat mengapresiasi kinerja kabinet. Separuh lebih responden kalangan ini merasa puas dengan kinerja kabinet pemerintahan, berkebalikan dengan kalangan menengah ke atas yang separuh lebih justru merasa tidak puas.

Hal ini sejalan dengan digenjotnya berbagai program pemerintah yang secara langsung lebih condong menyasar kelompok masyarakat bawah, seperti program layanan kesehatan gratis (BPJS Kesehatan), pendidikan dasar-menengah gratis, bantuan alat serta irigasi pertanian dan nelayan, serta pengucuran dana desa. Meski belum sepenuhnya proyek-proyek pembangunan itu mencapai sasarannya, sejumlah lonjakan apresiasi di bidang pembangunan menunjukkan pencermatan publik terhadap upaya pemerintah (kabinet).

Penilaian positif-negatif

Sejalan dengan aksi-aksi menonjol yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, misalnya, apresiasi publik tetap terbentuk. Bidang kerja pemerintahan yang memperoleh apresiasi terbesar dalam evaluasi kinerja ini adalah kelautan dan perikanan (36,1 persen). Selain kelautan, bidang fasilitas umum atau infrastruktur (31,5 persen), serta pelayanan kesehatan (32 persen) juga beroleh apresiasi tertinggi.

Apresiasi artinya, bidang-bidang itu dinilai publik lebih baik kondisinya saat ini dibandingkan dengan era pemerintahan sebelumnya. Di bawah penilaian ketiga bidang tersebut, level berikutnya adalah bidang perhubungan dan transportasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, pembangunan desa, bantuan sosial, serta komunikasi dan informasi yang memperoleh apresiasi rata-rata di atas 20 persen responden.

Dari sisi sebaliknya, penilaian buruk atas kinerja bidang pemerintahan paling banyak dialamatkan ke bidang yang menangani bahan bakar minyak (BBM), keuangan negara, serta perdagangan dan kehutanan. Setiap bidang itu kondisinya dinilai lebih buruk oleh rata-rata lebih dari 30 persen responden. Mudah ditebak, penilaian yang buruk tersebut berhubungan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, melemahnya kurs rupiah, kondisi kelesuan ekonomi, dan kasus kebakaran berbagai kawasan hutan di pulau Sumatera baru-baru ini. Di level berikutnya (di atas rata-rata 20 persen) penilaian negatif dialamatkan terhadap bidang ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan olahraga.

Tidak semua persoalan kebidangan mencakup satu kementerian tertentu. Demikian pula bisa juga dua kebidangan yang dinilai secara berbeda atau bertentangan oleh publik sebenarnya digawangi oleh sosok menteri yang sama. Meski demikian, penilaian kinerja kabinet menggunakan pendekatan bidang pekerjaan yang ditangani seperti ini melengkapi penilaian menggunakan pengenalan terhadap sosok menteri dan kementerian.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com