Hal ini disebabkan masih relatif minimnya pengetahuan responden atas sosok menteri yang jumlahnya mencapai 34 orang. Dari survei nasional Januari hingga Juli 2015 diketahui, sedikit saja responden yang mengenal secara memadai nama-nama dan sosok menteri di Kabinet Kerja. Hanya sejumlah nama populer yang lama berkecimpung di dunia politik yang dikenal dengan proporsi di atas separuh bagian. Sementara sebagian besar sosok dan nama menteri kabinet dalam survei pada Januari itu hanya dikenal atau diketahui seperenam hingga seperlima bagian publik.
Kondisi sama baik
Di tengah keraguan dan terbelahnya penilaian publik atas kinerja Kabinet Kerja saat ini, modal sosial agaknya masih terakumulasi. Hal itu tecermin dari relatif masih baiknya penilaian semua kondisi bidang pemerintahan menggunakan kategori "sama baik". Dari seluruh bidang yang ditanyakan, penilaian kondisi "sama baik" terjadi di semua bidang penyelenggaraan pembangunan. Bidang-bidang itu, misalnya, pariwisata, kerukunan umat beragama, pelestarian budaya lokal, serta perempuan dan anak.
Meski demikian, relatif tingginya penilaian "sama buruk" atas bidang perdagangan, ketenagakerjaan, perumahan rakyat, kehutanan, lingkungan hidup, dan politik makro menjadi sinyal yang harus diantisipasi segera. Khusus terkait dengan aspek politik makro, itu sangat bernilai strategis karena sektor inilah penopang stabilitas apresiasi publik terhadap pemerintah secara keseluruhan ketimbang bidang ekonomi, hukum, dan sosial.
Meletakkan penilaian pada konteks setahun pemerintahan yang biasanya melorot, kinerja kabinet saat ini justru memperlihatkan kemampuan bertahan. Hasilnya, bisa saja beda jika menyertakan nama-nama menteri yang menjabat. Namun, paling tidak opini yang terekam menggambarkan suara rakyat atas kinerja para menteri dalam gerbong pemerintahan Jokowi-Kalla. (Litbang Kompas)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Oktober 2015, di halaman 3 dengan judul "Kinerja Kabinet Dinilai Berimbang".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.