Sementara, lanjut Fadli, keluarga korban di Indonesia masih menunggu kabar. Seharusnya, begitu ada tragedi, pemerintah langsung melakukan koordinasi langsung dengan seluruh Daker, ketua sektor, petugas lapangan, dan para ketua rombongan dan Ketua Regu.
"Amirul Haj harus memastikan pelayanan terbaik bagi para korban yang meninggal, dan harus maksimal memastikan jenazah korban dishalatkan di Masjidil Haram dan dikuburkan dengan pelayanan yang baik termasuk lokasi pemakaman," ucapnya.
Fadli yang juga sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah atas undangan Kerajaan Arab Saudi ini melihat akses dan lobi pemerintah terhadap Kerajaan Saudi lemah. Hal ini menyebabkan update data korban sangat lambat.
"Sebagai pengirim delegasi haji terbesar di dunia, kita harus meminta pemerintah Saudi memberi perhatian dan privilese bagi Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Di sisi lain, lanjut Fadli, kejadian tahun ini menjadi otokritik bagi pemerintah. Harus ada evaluasi penanganan jemaah haji. Tenda-tenda wukuf seharusnya bisa dibuat permanen. Karpet juga seharusnya bisa lebih layak.
Di Mina juga perlu disiagakan petugas dan posko bagi anggota jemaah yang tersesat setelah melempar jumroh. Saat ini masih banyak ditemukan jemaah Indonesia yang tersesat dan kesulitan mendapatkan informasi yang memadai.