Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Update Korban Tragedi Mina Lambat

Kompas.com - 27/09/2015, 21:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan lambatnya penanganan dan identifikasi korban tragedi di Mina. Hingga Minggu (27/9/2015), atau tiga hari sejak tragedi Mina, pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan data mengenai jumlah korban meninggal dan luka.

"Pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama sebagai Amirul Haj, harus lebih berani meminta dan mempercepat pengumpulan data-data korban meninggal dan luka kepada pemerintah Arab Saudi," kata Fadli dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (27/9/2015).

Sementara, lanjut Fadli, keluarga korban di Indonesia masih menunggu kabar. Seharusnya, begitu ada tragedi, pemerintah langsung melakukan koordinasi langsung dengan seluruh Daker, ketua sektor, petugas lapangan, dan para ketua rombongan dan Ketua Regu.

"Amirul Haj harus memastikan pelayanan terbaik bagi para korban yang meninggal, dan harus maksimal memastikan jenazah korban dishalatkan di Masjidil Haram dan dikuburkan dengan pelayanan yang baik termasuk lokasi pemakaman," ucapnya.

Fadli yang juga sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah atas undangan Kerajaan Arab Saudi ini melihat akses dan lobi pemerintah terhadap Kerajaan Saudi lemah. Hal ini menyebabkan update data korban sangat lambat.

"Sebagai pengirim delegasi haji terbesar di dunia, kita harus meminta pemerintah Saudi memberi perhatian dan privilese bagi Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Di sisi lain, lanjut Fadli, kejadian tahun ini menjadi otokritik bagi pemerintah. Harus ada evaluasi penanganan jemaah haji. Tenda-tenda wukuf seharusnya bisa dibuat permanen. Karpet juga seharusnya bisa lebih layak.

Di Mina juga perlu disiagakan petugas dan posko bagi anggota jemaah yang tersesat setelah melempar jumroh. Saat ini masih banyak ditemukan jemaah Indonesia yang tersesat dan kesulitan mendapatkan informasi yang memadai.

 
"Untuk di rumah sakit, ke depan perlu disiapkan juga petugas kita. Harus ada contact person dan liason officers agar ada pusat informasi bagi para jamaah. Sebagai antisipasi jika terjadi insiden," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com