Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Berbeda WNI Rayakan Idul Adha di Glasgow

Kompas.com - 24/09/2015, 23:37 WIB
GLASGOW, KOMPAS.com - Glasgow merupakan kota terbesar di Skotlandia, dan kota terbesar di Britania Raya setelah London dan Birmingham. Menurut Glasgow City Council, pada 2011, jumlah umat Islam di Glasgow mencapai 5,4 persen dari total penduduk sebanyak 593 ribu orang.

Umat Islam di Glasgow merayakan Idul Adha Kamis (24/09) tanpa ingar bingar. Tak ada gema takbir, tak ada pemotongan hewan kurban, dan tak ada tradisi khusus lainnya.

Shalat Idul Adha pun dipusatkan di Glasgow Central Mosque, di kawasan Glasgow City Centre. Glasgow Central Mosque adalah masjid dan islamic center terbesar di Skotlandia. Selain di Central Mosque, ada 16 lokasi lain yang menjadi tempat pelaksanaan shalat ied di Glasgow. Untuk memudahkan umat, informasi waktu shalat ied bisa diakses di glasgowmuslims.com.

Shalat Idul Adha dilaksanakan dalam beberapa gelombang. Semisal di Central Mosque. Shalat diadakan pukul 7.30, 9.30, dan 10.30 waktu setempat. Jemaah melaksanakan shalat dengan khusyu, dengan pakaian hangat masih menempel di badan. Maklum, suhu di Glasgow belakangan ini ada pada kisaran 10 hingga 17 derajat celcius.

Takbiran seperti di Indonesia, tidak akan ditemui di Glasgow. Imam hanya mengucap beberapa kali takbir sebelum dan setelah shalat. Kebiasaan yang juga berbeda, adalah soal pemotongan hewan kurban. Umat islam yang berkurban, tidak akan menyaksikan pemotongan hewan. Mekanismenya, umat yang akan berkurban, menyetorkan sejumlah uang ke halal butcher terdekat, dan kembali pada hari raya Idul Adha untuk mengambil paket daging yang sudah dipotong-potong.

"Kami tinggal pergi ke butcher, membayar, dan menerima paket daging kami, yang nantinya kami bagikan sendiri", kata Aisha, pelajar muslim yang datang dari Irlandia, dan menetap sementara di Glasgow.

Hari raya Idul Adha juga tidak menjadi hari libur di Glasgow ataupun di tempat lain di Britania Raya. Seluruh aktivitas berjalan seperti biasa. 5 menit jalan kaki dari Central Mosque, gerombolan orang terlihat masuk dan keluar toko pakaian di Argyle Street. Begitupun di kawasan George Square di jantung kota, yang juga tidak ada beda dengan hari biasa.

"Di sini memang hari raya Islam bukan hari libur. Termasuk kegiatan perkuliahan. Tapi, kalau minta izin ke departemen, pasti akan diizinkan. Mereka menghormati pelaksanaan ibadah dari agama lain, termasuk agama Islam", ungkap Ramdhan Abdurrasyid, ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Glasgow.

Mahasiswa Indonesia juga ikut merayakan Idul Adha dengan mengikuti shalat berjamaah, baik di Central Mosque maupun di Masjid Al Furqan yang letaknya lebih dekat dari University of Glasgow. Tahun ini, minat mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Glasgow makin meningkat. Hampir 70 orang mahasiswa Indonesia melanjutkan kuliah di Glasgow tahun 2015 ini. Umumnya, mahasiswa di tahun ajaran baru ini berkuliah di University of Glasgow dan sebagian lain mengambil studi di University of Strathclyde. (Okky Irmanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com