Namun, menurut Yasonna, pengetatan keamanan di perbatasan tidak cukup. Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia juga harus memperkuat pendekatan diplomasi dengan negara lainnya.
Selain itu, kata Yasonna, sebagaimana diutarakan Presiden Joko Widodo sebelumnya, kesejahteraan Papua harus ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah daerah dituntut menggenjot pembangunan di lingkungannya agar kesejahteraan masyarakat terjamin. Menurut dia, hal itu dapat menekan keinginan masyarakat berpindah tempat ke negara lain yang belum tentu terjamin keamanannya.
"Pembangunan itu fokus dan dilaksanakan dengan baik, anggarannya berjalan baik dan meningkat, maka persoalan itu tidak akan terjadi," kata Yasonna.
Kedua WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 9 September lalu adalah Sudirman dan Badar. Keduanya berprofesi sebagai tukang potong kayu. Selain menawan dua WNI, kelompok bersenjata juga menembak rekan kedua sandera, yakni Kuba, di Kampung Skopro Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Keduanya berhasil dibebaskan oleh tentara Papua Niugini pada Kamis (17/8/2015) malam.