Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKI Elikah di Abu Dabhi, Tak Digaji, Luntang-lantung hingga Nyaris Diperkosa

Kompas.com - 15/09/2015, 09:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elikah Sapro (33) tidak akan lupa peristiwa empat hari pada bulan Desember 2014. Tenaga kerja wanita yang menjadi korban perdagangan manusia itu kabur dari tempat penampungan di Abu Dhabi, nyaris diperkosa orang asing hingga dideportasi tanpa memegang uang sepeserpun.

Rentetan kisah tragis tersebut berawal dari pemberangkatan Elikah ke Abu Dhabi secara ilegal oleh PT Bhayangkara, September 2014. Elikah dan sejumlah TKW lain diberangkatkan menggunakan visa turis lantaran pemerintah Indonesia masih menerapkan moratorium pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah. (baca: Ini Pengaturan Pelarangan TKI ke Timur Tengah)

Setelah dua bulan bekerja menjadi pegawai rumah tangga, sang majikan baru mengetahui bahwa status Elikah adalah tenaga kerja ilegal. Dia lalu dipulangkan ke tempat penampungan tenaga kerja di sana, rekanan PT Bhayangkara, tanpa bayaran. Dari situlah kisah pilu dimulai.

"Tempat penampungan itu punya orang Abu Dhabi. Di situ TKW-TKW banyak yang dipukuli sama pengurus. Saya takut banget," ujar Elikah saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Senin (14/9/2015).

Salah satu momen ketakutan Elikah adalah saat melihat TKW yang sedang hamil dipukuli pengurus penampungan TKI hingga muntah darah. Panik dan takut mendapat perlakuan serupa, Elikah dan empat TKW lain memilih kabur.

"Pas lagi enggak ada yang jaga kami kabur dari situ. Kami pukul gembok pagar dengan batu besar sampai lepas. Tangan saya ini sampai berdarah-darah, tapi enggak apa-apa deh, yang penting bisa keluar dari situ," ujar elikah.

Dalam pelarian itu, Elikah dan rekan-rekannya sama sekali tidak membawa harta. Hanya baju dan celana yang menempel saja. Mereka pun berencana meminta perlindungan KBRI di Abu Dhabi dengan berjalan kaki. Dalam perjalanan itu, ia mengemis, meminta-minta demi dapat makan.

Nyaris diperkosa

Sampai di hari kedua, ada warga Bangladesh yang mengaku kasihan ke Elikah dan rekan-rekannya. Pria itu kemudian menawarkan tumpangan. Namun, bukan dibawa ke KBRI, Elikah dan rekannya malah dibawa ke sebuah rumah kosong. Di sana sudah ada empat pria lainnya.

"Kami dikira pelacur. Kami masing-masing dibawa sama satu laki-laki. Saya bisa lolos dari jendela kamar mandi. Tapi teman-teman saya tidak. Saya kabur lagi," ujar Elikah.

Total, empat hari Elikah luntang-lantung di jalanan dengan makan seadanya hasil dari mengemis, sampai akhirnya berada di Bandar Udara Abu Dhabi. Di sana, Elikah beruntung mendapatkan tumpangan gratis taksi setempat sampai ke KBRI yang jaraknya cukup dekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com