Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Dubes Ini Sebut Komisi I Tak Persoalkan Latar Belakangnya sebagai Mantan Timses Jokowi

Kompas.com - 15/09/2015, 00:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon duta besar Indonesia untuk Kroasia, Alexander Litaay menjalani uji kepatutan dan kelayakan yang digelar Komisi I DPR, Senin (14/9/2015). Dalam uji tersebut, Alex mengaku, Komisi I tak mempersoalkan latar belakangnya yang juga merupakan tim sukses Presiden Joko Widodo saat Pilpres 2014 lalu.

"Tidak ada satu pertanyaan pun (soal tim sukses)," kata Alex di Kompleks Parlemen, Senin.

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu juga mengaku, jika Komisi I tak mempersoalkan mengenai latar belakangnya yang bukan merupakan diplomat karir. Menurut dia, Komisi I hanya melihat pada kapasitas dan kapabilitas setiap calon.

"Ada masukan juga dari teman-teman, untuk bagaimana bisa menjadi wakil negara dan bangsa di negara yang ditugaskan," kata Alex.

Alex merupakan satu dari sembilan calon dubes yang menjalani uji kepatutan dan kelayakan yang digelar Komisi I hari ini. Proses uji itu dibagi ke dalam tiga sesi. Pada sesi pertama, selain Alex, Komisi I menguji calon Duta Besar untuk Kerajaan Saudi Arabia Agus Maftuh Abegebrial, dan calon Dubes Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP Ahmad Rusdi.

Sesi ke dua uji kelayakan dilakukan pada calon Dubes LBPP RI untuk Tahta Suci Vatikan Antonius Agus Sriyono, calon untuk Republik Kuba Alfred Tanduk Palembangan dan calon Dubes untuk Bosnia-Herzegovina Amelia Achmad. (Baca: Calon Dubes Pilihan Jokowi Dikhawatirkan Ganggu Diplomat Karir Kemenlu)

Untuk sesi ke tiga, Komisi I akan menguji calon Duta Besar untuk Republik Iran Bambang Antarikso, calon perutusan tetap RI untuk PBB New York Dian Triansyah Djani dan calon Duta Besar untuk Republik Panama Marsekal Madya TNI (Purn) Budhi Santoso.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajukan 33 nama calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat ke DPR. (Baca: Ini 33 Calon Dubes Usulan Jokowi)

Dari seluruh nama yang diserahkan itu, ada delapan orang berlatar belakang politisi dari partai pendukung Jokowi. Menanggapi itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa jumlah politisi yang ditunjuk Jokowi tidak sebanyak calon dubes yang berasal dari Kementerian Luar Negeri. (Baca: Delapan Politisi Jadi Calon Dubes, Istana Bantah Ada Pesanan Parpol)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com