JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah menyerahkan 33 nama calon duta besar kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dari seluruh nama yang diserahkan itu, ada delapan orang berlatar belakang politisi dari partai pendukung Jokowi.
Menanggapi itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa jumlah politisi yang ditunjuk Jokowi tidak sebanyak calon dubes yang berasal dari Kementerian Luar Negeri.
"Sebenarnya tak terlalu banyak, ya. Bisa dilihat dari presiden ke presiden, kan sebenarnya ada ininya. Daerah utama tetap diberikan prioritas ke diplomat karier," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Rabu (26/8/2015).
Dia menampik adanya permintaan partai politik untuk calon duta besar itu. Menurut Pramono, penunjukan calon dubes adalah kewenangan penuh Presiden Joko Widodo. Dalam memutuskan, Presiden hanya mendapat masukan dari Menteri Luar Negeri.
"Tentunya Presiden meminta masukan, saran, pendapat dari menteri terkait, terutama dari Menlu," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Ia mengatakan bahwa Presiden meminta para calon dubes itu untuk bisa menjadi marketer bagi Indonesia. (Baca Ini 33 Calon Dubes Usulan Jokowi)
Berikut ini daftar nama calon dubes yang diajukan Presiden Jokowi ke Komisi I DPR RI;
1. Hasan Bagis, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
2. Safira Machrusah, Alffer, Aljazira (NU, PKB)
3. Bambang Antarikso, Baghdad, Irak (Sekretaris Itjen Kemlu)
4. Husnan Bey Fananie, Baku, Azerbaijan (PPP, mantan jurnalis)
5. Ahmad Rusdi, Bangkok, Thailand (Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri dan Kepala Protokol Negara)
6. Yuri Octavian Thamrin, Brussel, Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa (Direktur Jenderal Asia dan Afrika Kementerian Luar Negeri)
7. Helmy Fauzi, Kairo, Mesir (PDI-P)
8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, Caracas, Venezuela (mantan Kepala BAIS)
9. Mansyur Pangeran, Dakar, Senegal (Direktur Fasilitas Diplomatik Kementerian Luar Negeri)
10. I Gusti Agung Wesaka Puja, Den Haag, Belanda merangkap OPCW (Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN di Kementerian Luar Negeri)
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, Doha, Qatar (Partai Golkar)
12. Ibnu Hadi, Hanoi, Vietnam (mantan perwakilan RI di Osaka)
13. Alfred Tanduk Palembangan, Havana, Kuba (Sekretaris BPPK, mantan Duta Besar dan Berkuasa Penuh untuk Republik Bolivia, Republik Venezuela, dan merangkap untuk St. Vincent, berkedudukan di Caracaz)
14. Wiwiek Setyawati Firman, Helsinski, Finlandia (Staf Ahli Menlu Bidang Polhukam)
15. Iwan Suyudhie Amri, Islamabad, Pakistan (Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN di Kemenlu)
16. Muhammad Ibnu Said, Kopenhagen, Denmark (mantan Dubes RI untuk Tunisia)
17. Rizal Sukma, London untuk Inggris dan Irlandia (penasihat bidang luar negeri Jokowi)
18. Tito Dos Santos Baptista, Maputo, Mozambique (Kemenlu)
19. Mohammad Wahid Supriyadi, Moscow, Rusia (mantan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab)
20. Musthofa Taufik Abdul Latif, Muscat, Oman (Direktur Amerika Selatan dan Karibia di Kemenlu)