Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: PAN Masuk Koalisi Dibantu Wiranto, Masa "Tusuk dari Belakang"

Kompas.com - 11/09/2015, 17:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR, Dadang Rusdiana, mengingatkan agar PAN dapat menjaga sikap dalam berpolitik. Pasalnya, langkah PAN masuk ke dalam gerbong partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak terlepas dari peran Hanura.

"PAN itu kan masuk (koalisi) karena dibantu Pak Wiranto (Ketua Umum Hanura). Masa mau 'tusuk dari belakang'?" kata Dadang saat dihubungi, Jumat (11/9/2015).

Dadang menegaskan, Hanura akan mencoba membangun komunikasi politik dengan pimpinan parpol di Koalisi Indonesia Hebat. Hal itu menyusul pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir, terkait parpol yang harus siap kehilangan jatah kursi di Kabinet Kerja. (Baca: Hanura Mengaku Tak Siap Kehilangan Kursi Menteri untuk PAN)

"Jangan sampai ini justru menjadi bola liar. Kami akan mencoba mengingatkan melalui Ketum," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, yang dibutuhkan dalam kondisi politik saat ini adalah konsolidasi yang baik antarpartai politik. Konsolidasi tersebut diharapkan menciptakan stabilitas politik.

"Jangan sampai antarkelompok saling sikut," ujarnya.

Sebelumnya, Soetrisno Bachir membantah adanya transaksi kursi kabinet untuk partainya setelah deklarasi dukungan untuk pemerintah. (Baca: PAN: Kami Punya Banyak Kader yang Bergerak di Sektor Ekonomi)

Namun, Soetrisno melontarkan pernyataan agar setiap partai yang berada di jajaran pemerintah tidak hanya siap menerima jabatan, tetapi juga siap jika jumlah kursinya berkurang di kabinet. (Baca: Soetrisno Bachir Ajukan Sejumlah Kandidat Anggota KEN)

"Ini bukan masalah legowo atau tidak, itu kewenangan presiden. Kalau diajak ya siap, kalau berkurang ya siap," kata Soetrisno seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2015).

Sekretaris Fraksi PAN di DPR, Teguh Juwarno, sebelumnya menegaskan, dukungan PAN terhadap pemerintahan Jokowi-JK diberikan agar pemerintah bisa berjalan dengan semakin solid dalam melawan krisis ekonomi saat ini. PAN tidak akan menyodorkan kadernya untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja.

"Jadi, PAN tidak dalam posisi menyodor-nyodorkan calon menteri, apalagi menekan Presiden," kata Teguh.

Menurut dia, hanya Presiden yang paling mengetahui kebutuhan kabinet saat ini. Dengan demikian, apakah perombakan kabinet diperlukan kembali atau tidak, hal itu hanya Presiden yang tahu. (Baca: Politisi PKB: Keberadaan PAN Jangan Buat Konsolidasi Jadi Gaduh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com