BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengkritik cara Presiden Joko Widodo saat memperingati Hari Anak Nasional di halaman Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8/2015). Menurut Arist, Presiden tidak memberikan pesan substansif apa pun dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
"Secara substansi, saya belum menaruh harapan yang baik dari yang disampaikan Bapak Presiden," kata Arist seusai menghadiri acara tersebut.
Arist menuturkan, Kongres Anak Indonesia jauh lebih konkret ketimbang apa yang disampaikan Jokowi dalam peringatan HAN. Dalam Kongres Anak Indonesia, diserukan agar semua komponen memutus mata rantai kejahatan seksual terhadap anak yang mendominasi kasus kejahatan terhadap anak.
Dalam peringatan HAN, Jokowi tidak memberikan seruan apa pun, kecuali mengajak anak-anak untuk berolahraga, belajar, dan rajin beribadah. Sepanjang acara, Jokowi lebih memilih membagikan sepeda kepada anak-anak perwakilan dari berbagai daerah dengan cara bermain dan berdialog.
"Harusnya ini momennya melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang gerakan nasional menentang kejahatan seksual itu," ucap Arist.
Menurut Arist, peringatan HAN 2015 seharusnya dimanfaatkan Jokowi untuk menyerukan perlawanan terhadap segala bentuk kekerasan kepada anak. Namun, sebaliknya, Arist mengaku kecewa karena apa yang ia harapkan tidak dilakukan oleh Jokowi.
"Saya berharap dari sini ada statement yang sangat kuat dari Bapak Presiden. Tapi, ternyata pupus harapan saya," ucapnya.
Acara peringatan HAN 2015 dihadiri sekitar 2.000 anak-anak dari seluruh provinsi di Indonesia. Hadir juga anak-anak berprestasi, berkebutuhan khusus, serta anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise mengatakan bahwa peringatan HAN baru pertama kali digelar di Istana Bogor. Ia berharap peringatan HAN 2015 mampu mendorong seluruh komponen bangsa mewujudkan lingkungan dan keluarga yang ramah anak.
"Ini adalah pertama kali dalam sejarah peringatan Hari Anak Nasional di Istana Bogor. Mimpi mereka ingin peringatan digelar bersama Presiden, dan terwujud," ujar Yohana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.