Publik yang mengidentikkan diri sebagai warga nahdliyin berpendapat, sumbangsih terpenting NU bagi bangsa selama ini adalah dalam membangun toleransi antarumat beragama (41,5 persen). Sementara sebagian besar publik (46,2 persen) yang mengidentifikasi diri sebagai warga Muhammadiyah memaknai peran di bidang pendidikan sebagai kontribusi terpenting organisasi itu terhadap negeri ini, selain toleransi beragama. Publik juga menyatakan puas dengan peran Muhammadiyah dan NU dalam memajukan demokrasi di Indonesia.
Penghargaan publik terhadap dua organisasi keagamaan besar di Indonesia tentu tak menempatkan keduanya layaknya kekuatan politik. Peran NU dan Muhammadiyah sebagai penjaga moral bangsa, termasuk moral politik, lebih besar maknanya bagi bangsa ini.
Meskipun demikian, menjaga jarak dengan politik bukan berarti tidak mampu memengaruhi proses politik di negeri ini. Politik kebangsaan menjadi jalan bagi Muhammadiyah dan NU untuk tetap memberikan peran dan komitmennya bagi pembangunan karakter bangsa. (Litbang Kompas)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Agustus 2015, di halaman 5 dengan judul "Gerak Ormas dalam Politik Kebangsaan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.