Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Capim KPK yang Digugurkan karena Masukan dari Masyarakat

Kompas.com - 27/07/2015, 18:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK hingga kini masih membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memberikan masukan terkait calon pimpinan KPK. Menurut Ketua Pansel KPK Destry Damayanti, masukan tersebut menjadi salah satu pertimbangan bagi pansel dalam mengambil keputusan.

Ia menyebutkan, ada capim yang digugurkan karena masukan dari masyarakat.

"Ada (yang digugurkan karena masukan masyarakat. Tapi, kami melihatnya sebagai kombinasi holistik. Kalau misalnya hasil (tes) sudah terlalu jauh, masukannya jelek, ya tentu digugurkan," kata Destry saat memberikan keterangan di Kantor Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Senin (27/7/2015). 

Namun, lanjut dia, tidak semua masukan masyarakat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pansel juga perlu melakukan cek silang setiap kebenaran informasi yang diterima dari masyarakat.

Selain itu, pansel juga mempertimbangkan hasil tes yang dilakukan sebelumnya. Anggota Pansel KPK, Natalia Subagyo, menjelaskan, pansel menggunakan pola tertutup dalam menerima informasi masyarakat. Artinya, setiap informasi yang diberikan hanya dapat dibaca oleh pansel.

"Cara ini tampaknya menarik bagi masyarakat dan tentunya dapat dilihat adanya suatu pola. Kita melihat ini untuk mempelajari pola ini, yang mana yang hanya engine (buzzer), mana masyarakat yang secara concern memberikan masukan," ujar Natalia.

Anggota pansel lainnya, Yenti Garnasih, mengatakan, pengecekan menjadi hal utama bagi pansel untuk merespons setiap informasi yang diterima dari masyarakat. Ada kekhawatiran masukan itu digunakan untuk menjatuhkan calon tertentu.

"Kami khawatir juga ya masukan masyarakat yang masuk negatif, jangan-jangan hanya fitnah," kata Yenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com