Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada "Open House" di Istana, Jokowi Pilih Ber-Lebaran di Aceh

Kompas.com - 14/07/2015, 17:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan tidak mengikuti tradisi ber-Lebaran para presiden Republik Indonesia sebelumnya, yang kerap menggelar open house di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Untuk tahun ini, open house ditiadakan lantaran Jokowi akan merayakan Lebaran di Aceh.

"Presiden ingin silaturahim di semua tempat. Tradisinya, biasanya Lebaran di Istiqlal, tetapi tahun ini di Aceh. Presiden kan bukan cuma milik orang Jakarta," ujar anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Teten menuturkan, awalnya Presiden berniat merayakan Lebaran di Aceh dan Sumatera Barat. Namun, semua kegiatan Presiden akhirnya difokuskan di Aceh selama dua hari. Jokowi akan bertolak ke Aceh pada Rabu (15/7/2015) malam.

Di Aceh, Presiden akan beraktivitas di dua kota, yakni Meulaboh dan Banda Aceh. Salah satu agendanya adalah membagikan 2.000 paket sembako untuk warga miskin.

Pada Kamis (16/7/2015) malam, Presiden akan merayakan malam takbiran di Masjid Baitur Rahman, Banda Aceh. Di masjid itu pula, Jokowi akan melangsungkan shalat Idul Fitri bersama keluarganya.

Tak ada open house selama Jokowi berada di Aceh.

"Presiden nanti yang keliling, mendatangi rumah-rumah warga," ucap Teten.

Bukan kali ini saja Jokowi memilih tradisi yang berbeda dalam perayaan hari raya keagamaan. Pada perayaan Natal 2014, Jokowi memilih merayakan Natal bersama warga Papua. Menurut Teten, wilayah Aceh dan Papua selalu menjadi perhatian Presiden.

Rencananya, dalam perayaan Lebaran kali ini, Jokowi akan didampingi oleh keluarga, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan.

Seusai ber-Lebaran di Aceh, Jokowi akan langsung bertolak ke Solo, Jawa Tengah, untuk ber-Lebaran bersama keluarga besarnya.

"Presiden akan balik ke Jakarta tanggal 22 Juli, itu sudah ngantor. Di Solo di dua tempat, di Kota Solo dan kampung orang tuanya di Boyolali," kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com