Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Demokrat Putar Ulang Pidato SBY yang Tak Mau Lagi Jadi Ketum

Kompas.com - 30/04/2015, 15:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah kader Partai Demokrat yang tergabung dalam forum Kaukus Penyelamat Partai Demokrat mempertontonkan kembali pidato Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Kongres Luar Biasa di Bali pada Maret 2013.

Dalam pidato penutupan kongres, SBY menyampaikan keinginannya untuk tidak lagi maju sebagai ketua umum Demokrat pada periode selanjutnya.

"Jangan lah saya yang jadi ketua umum lagi. Saya lebih tepat sebagai pembina atau ketua dewan pembina. Partai jangan tergantung dengan figur SBY. Saya harus hilang pelan-pelan," kata SBY dalam video tersebut.

SBY mengaku kesediaannya ditunjuk sebagai ketua umum saat itu disebabkan karena keadaan yang memaksa. Sebab ketua umum saat itu, Anas Urbaningrum, harus diberhentikan karena terjerat kasus korupsi. (baca: Marzuki Tagih Janji SBY)

"Saya minta dua syarat, kalau tidak disetujui sulit bagi saya. Syarat pertama, jabatan ketua umum ini hanya sementara, untuk penyelamatan dan konsolidasi partai. Paling lama dua tahun," kata SBY.

Syarat kedua, kata dia, tidak ada kamus gusur menggusur dan bersih membersihkan. Kader Demokrat harus bersatu untuk menuju kejayaan partai. (baca: Giliran Pasek Tagih Janji SBY)

"Bersatu kita teguh, becerai kita runtuh," ucap SBY.

Janji SBY itu langsung ditagih oleh kader Demokrat yang hadir. Sekitar 20 ketua dewan pimpinan cabang yang telah dipecat meminta SBY konsisten dengan ucapannya.

"Kami memegang teguh pesan SBY pada Kongres Luar Biasa di Bali bahwa jangan sampai partai ini hanya bergantung pada satu figur. Partai modern adalah partai yang mampu mengembangkan sistem, bukan bergantung pada satu figur," kata mantan Ketua DPC Salatiga Iwan Setyo.

SBY sebelumnya menyatakan siap untuk maju kembali sebagai ketua umum Demokrat periode 2015-2020, jika didukung mayoritas kader. (baca: SBY Nyatakan Siap Kembali Jabat Ketum Demokrat)

Sebenarnya, SBY mengaku dia ingin menyerahkan posisi ketua umum Demokrat selanjutnya kepada kader Demokrat lainnya. Namun, dia mengaku tidak bisa menolak permintaan yang begitu besar dari semua kader Demokrat di seluruh Indonesia.

"Syaratnya, harapan untuk saya maju sebagai ketua umum itu benar adanya. Syarat kedua, tidak ada orang yang bisa menyelesaikan persoalan sendiri, yang diperlukan adalah kebersamaan," ucap SBY.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenko PMK: 37 Daerah Akan Tetap Berstatus Tertinggal pada 2024

Kemenko PMK: 37 Daerah Akan Tetap Berstatus Tertinggal pada 2024

Nasional
Menpan-RB Resmikan Mal Pelayanan Publik Baru, Kini Ada 206 Se-Indonesia

Menpan-RB Resmikan Mal Pelayanan Publik Baru, Kini Ada 206 Se-Indonesia

Nasional
Wapres Minta RUU Penyiaran Sejalan dengan Cita-cita Demokrasi

Wapres Minta RUU Penyiaran Sejalan dengan Cita-cita Demokrasi

Nasional
HAI Sawit Indonesia dan BPDPKS Gelar FGD “Peluang Ekspor Produk UKMK Sawit Indonesia untuk Dunia”

HAI Sawit Indonesia dan BPDPKS Gelar FGD “Peluang Ekspor Produk UKMK Sawit Indonesia untuk Dunia”

Nasional
Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Nasional
Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi 'Online'

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi "Online"

Nasional
KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com