Farouk mengaku, berbagai isu miring kerap menerpanya. Hal itu disampaikannya saat berbincang seusai kunjungan Komisi III DPR ke kediaman Badrodin, Jalan Muhammad Kahfi I, Nomor 34, RT 07 RW 04, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015) siang.
"Banyak yang bilang enggak enak, sebenarnya dari dulu, kan sebelum Bapak saya jadi calon Kapolri, dia jadi Wakapolri," ujar Farouk.
Berbagai isu itu diantaranya, mendapatkan perlakuan spesial dari atasan, menggunakan fasilitas ayahnya dan berbagai isu lainnya. Perwira Akademi Kepolisian angkatan 2012 itu mengaku menanggapi santai isu-isu miring itu dan membuktikannya dengan kerja. Saat ini, Farouk menjabat sebagai Kepala Subunit II Direktorat Tindak Pidana Tertentu di Polrestabes Surabaya.
"Lihat saja kinerja saya dari dulu. Saya enggak pernah memanfaatkan jabatan bapak saya. Kalau bisa, saya memang enggak mau bawa embel-embel Bapak saya dalam kerjaan," ujar Farouk.
Selama ini, Farouk mengatakan, ayahnya juga sering memberikan masukan atas kinerjanya.
Mengenai pencalonan ayahnya sebagai Kapolri, Farouk memberikan dukungan dan berharap Badrodin mampu membawa Polri menjadi institusi yang profesional, akuntabel, dan humanis.
"Bapak itu kalau dilihat dari sisi keluarga, dia pekerja keras, tegas dan ulet. Kelebihan dia itu mampu mengayomi. Itu kelebihan dibanding yang lain, menurut saya," ujar Farouk.
Presiden menunjuk Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri menggantikan calon sebelumnya, Budi Gunawan. Komisi III menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Badrodin pada Kamis (16/4/2015) besok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.